• Home
  • Kilas Global
  • Danlanal Dumai: Kawanan Perompak Aniaya Satu ABK Warga Singapura
Selasa, 11 Agustus 2015 16:39:00

Danlanal Dumai: Kawanan Perompak Aniaya Satu ABK Warga Singapura

foto berita
RIAUONE.COM, DUMAI, RIAU, ROC, - Seorang anak buah kapal mengalami luka berat akibat disiksa kawanan perompak di Selat Malaka, yang sempat menyandera kapal berbendera Singapura MT Joaquim untuk menguras isi muatan minyak mentah di perairan sebelah utara Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis.
 
Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Kolonel Laut (P) Avianto Roswirawan, kepada sejumlah awak media mengatakan, bahwa satu ABK yang mengalami luka itu sempat berusahaan melawan kawanan perompak saat beraksi dikapalnya untuk mengambil minya mentah.
 
"Kerugian yang dialami dalam kejadian perompakan kapal itu adalah satu ABK mengalami luka-luka karena dipukuli oleh perompak. Kini korban sudah mendapatkan perawatan medis. Sedangkan ABK lainnya masih memberikan keterangan guna mengejar kawanan perompak yang kabur," ujarnya, Selasa (11/8/15).
 
ABK yang mengalami luka berat itu bernama YU, warga negara Singapura. Korban sudah dievakuasi menggunakan pesawat helikopter milik APMM Malaysia. "Dalam insiden ini tidak menimbulkan korban jiwa. Hanya saja, mengalami kerugian materil cukup lumayan banyak," jelas Danlanal Dumai Avianto.
 
Dijelaskannya, kronologis perompakan MT Joaquim terjadi pada hari Sabtu (8/8) sekira pukul 20.00 WIB oleh orang yang tidak dikenal pada posisi 02 34.00 LU 101 26.20 BT. Kapal tersebut mengangkut 2.900 ton minyak mentah jenis light crude oil (LCO) dengan awak delapan orang anak buah kapal (ABK). 
 
Kapal berbendera Singapura itu baru bisa diketemukan satu hari setelahnya, setelah Lanal Dumai dan Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) melakukan pencarian bersama.  Perompak tersebut berhasil melarikan diri setelah menguras habis 2.900 minyak mentah dari kapal MT Joaquim.
 
Setelah berhasil menjalankan aksi kejahatannya, kawanan perompak itu meninggalkan kapal dalam keadaan rusak di perairan utara Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis. "Kejadian perompakan itu juga mengakibatkan kerugian materil karena seluruh perlengkapan uang milik ABK ambil perompak," tegasnya. 
 
Kawanan perompak juga merusak perlengkapan kapal berupa GPS, Radar, AIS, HP Satelit, Radio, Ekosonder, transponder, EPRB sinyal emergency, komputer, bahan makanan, parasut, kulkas kecil juga dibawa lari oleh perompak. Ia mengatakan kapal tersebut kini dalam proses evakuasi di bawah pengawalan KRI Clurit.
 
Hasil dari keterangan ABK menyatakan ada sekitar 19 perompak yang mendatangi kapal tersebut dengan menggunakan kapal pancung dan langsung naik ke anjungan. "Lima perampok naik ke anjungan dan tiga diantaranya membawa pistol, satu orang membawa kampak dan satu orang membawa parang," tegasnya.
 
Ditambahkan Avianto, sebagian dari mereka menutup kepala dengan gazebo. Sementara itu, di ruang lain ada sembilan orang lainnya yang berada di ruangan ABK, ruang mesin dan gudang dan sekitar lima orang berada di dek. Diperkirakan semua berjumlah 19 orang kawanan perompak.
 
Motif perompakan adalah untuk menguras habis muatan minyak LCO. Menurut dia, salah satu perompak memerintahkan kapten kapal untuk menggerakkan kapal ke posisi yang sudah ditentukan sambil berbicara menggunakan radio memanggil kapal lain. 
 
Sampai di tempat yang dituju, sudah menunggu satu kapal tanker lain dan langsung merapat di lambung kiri MT Joaquim. "Kapal lain merapat dan sambil tetap jalan dengan kecepatan sekitar lima knot, langsung menguras isi muatan kapal MT Joaquim. Isi muatan kapal tersebut dikuras sekitar 2.900 ton LCO," ujar Kolonel Laut Avianto.
 
Pemindahan isi muatan minyak berlangsung cukup lama hingga sekitar pukul 06.30 WIB pada Minggu (9/8) pagi. Setelah pemindahan selesai, seluruh ABK diikat dan dimasukkan kedalam satu ruangan kontrol. Para ABK tidak mengetahui keberadaan mereka karena para perompak mengecat kaca jendela ruangan itu dengan warna hitam.
 
"Pada jam 07.15 WIB kapal perompak melepaskan diri dengan cara memutus tali-tali dan meninggalkan MT Joaquim dalam posisi lego jangkar. Sebelum meninggalkan kapal, para perompak sempat merusak mesin dan perlengkapan sehingga kapal tidak berfungsi," katanya. (rhc/roc/zar).
Share
Berita Terkait
  • 10 bulan lalu

    Sedang Gembira ada Jalan TOL, Eh Pemerintah Naikan Tarif Tol Dumai-Pekanbaru dari Rp118.500 jadi Rp171.500


    Komentar
  • 1
    Kilas Global  6 hari lalu

    Jejak tak Sedap Pemerintahan Jokowi, Ribuan Napi Penghina Jokowi Bakal Keluar Penjara

  • 2
    Kilas Global  6 hari lalu

    Menteri Nusron Komitmen Berikan Kemudahan terhadap Enam Layanan Kementerian ATR/BPN untuk Wujudkan Program Tiga Juta Rumah

  • 3
    Kilas Global  5 hari lalu

    Menteri ATR/BPN bersinergi dengan BUMN wujudkan Swasembada Energi

  • 4
    Kilas Global  5 hari lalu

    Pengamanan Tanah Rakyat dan Aset Negara menjadi Prioritas di 2025

  • Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified