- Home
- Kilas Global
- Ribuan Ha Tanaman Kehidupan PT RAPP di Pulau Muda Pelalawan Jadi HTI Akasia
Rabu, 15 Juli 2015 13:00:00
Ribuan Ha Tanaman Kehidupan PT RAPP di Pulau Muda Pelalawan Jadi HTI Akasia
RIAUONE.COM, NUSANTARA, ROC, - Janji tinggal janji, itulah yang dirasakan warga Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, Pelalawan, Riau. Pada tahun 2010 warga Desa Pulau Muda ini menyerahkan ribuan hektare lahan hutan ulayat mereka kepada PT Riau Andalan Pulp And Paper (PT RAPP) dengan harapan perusahaan tersebut membangunkan tanaman kehidupan berupa kebun karet.
Namun janji-janji perusahaan kertas terbesar di Asia tersebut tidak seindah kenyataannya. Hal itulah yang dirasakan oleh warga Desa Pulau Muda.
Pada tahun 2010, PT RAPP milik Sukamto Tanoto itu berjanji kepada warga Pulau Muda akan membangunkan masing-masing 2 ha pada setiap kepala keluarga (KK) tanaman kehidupan berupa kebun karet dengan total lahan 1.300 hektare.
Selain itu, jelas warga, setelah kebun karet dibangunkan oleh PT RAPP seluas sekitar 500 ha dari 1,300 ha yang direncanakan itu, hanya selang beberapa bulan lahan kehidupan tersebut hancur dan rusak dikarenakan tanaman kehidupan itu tidak diurus dan dirawat oleh PT RAPP.
“Kami mau menyerahkan hutan ulayat desa kami pada tahun 2010 kepada RAPP dengan harapan kami nantinya akan memiliki kebun karet seluas 2 Ha per KK, namum janji PT RAPP itu tidak sesuai dengan kenyataan,” ujar Andi Warga Pulau Muda dengan nada kecewa.
Tanaman kebun karet yang dibangun RAPP itu sekarang, ungkap Andi, sudah hancur dan rusak. Penyebabnya, pihak RAPP tidak merawat dan mengurus kebun karet, tanaman kehidupan itu.
Tidak terawat dan tidak terurusnya kebun karet ini oleh PT RAPP, terang saja masyarakat Desa Pulau Muda tidak sanggup untuk merawat dan mengurusnya akibat ketiadaan biaya.
Saat ini tanaman kehidupan milik warga itu telah diganti rugi oleh PT RAPP kepada warga Pulau Muda, dan lahan 1.300 ha itupun telah beralih fungsi menjadi Hutan Tanaman Industri (HTI) Akasia PT RAPP.
“Lahan yang dijanjikan oleh PT RAPP untuk dijadikan tanaman kehidupan warga, ujung-ujungnya berubah menjadi lahan HTI tanaman akasia PT RAPP, kami masyarakat desa tidak juga memiliki lahan perkebunan,” Cetus Andi kesal.
Saat hal ini dikonfirmasi kepada Humas PT RAPP, Nevi dan Erik terkait alih fungsi lahan tersebut melaluinya seluler mereka, nada sambung terdengar namun tidak ada jawaban. (pnc/zar/roc).
Share
Berita Terkait
Dunia Hiburan, Artis ini Hasilkan Rp113 Miliar dalam 4 Jam, dia adalah Lee Da Hae
DUNIA, ENTERTAIN, - Dunia hiburan memang tak ada hab
Ini Yang Sebenar-nya Harga Pertalite, Bukan Rp10 Ribu per Liter
NASIONAL, - Sejumlah badan usaha penyedia Bahan B
PSN Jembatan Pulau Bengkalis - Sungai Pakning, Tunggu Rekomendasi Teknis dari Kementerian PUPR
Geger di Negeri-ku, Pegawai Komdigi Bekingi Situs Judi Online: Minta Bayaran, Pekerjakan Operator, hingga Sewa Ruko
NASIONAL, - Jajaran Polda Metro Jaya menangkap sebelas oknum pegawa
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified