Senin, 27 Juli 2015 06:38:00

Satelit Modis Pantau 122 Hotspot di Riau

kebakaran lahan di dumai (riauone)
RIAUONE.COM, JAKARTA, ROC, - Masyarakat di provinsi riau disarankan mengurangi kegiatan luar ruangan. Satelit Modis pantau 167 hot spot dan jarak pandang hanya 1 km karena tertutup asap karhutla.
 
Ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) makin nyata ke depan jika tidak diantisipasi secara intensif. Ancaman ini terlihat dari bertambahnya hostpot. Berdasarkan pemantauan satelit Modis (Terra-Aqua) pada Ahad (26/7/15), hotspot di Sumatera ada 308 titik, di mana Riau paling mendominasi sebanyak 122 titik, Sumsel 59, Jambi 58, Bengkulu 10, Sumbar 19, Sumut 25, Babel 9, Kepri 1 dan Lampung 5.
 
"Riau sebagai daerah langganan karhutla tetap saja terbakar. Dari 122 hotspot tersebut, tersebar di sejumlah daerah, seperti Bangkalis 17 titik, Kampar 16 titik, Dumai 7 titik, Kuansing 4 titik, Pelalawan 44 titik, Rohil 5 titik, Rohul 2 titik, Siak 5 titik, Inhil 8 titik, dan Inhu 14 titik," papar Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data dan Informasi dan Humas BNPB di Jakarta, Ahad (26/7/15).
 
Menurut Sutopo, asap menutup wilayah Pekanbaru. Jarak pandang di Pekanbaru pada pagi hari hanya 1 km karena tertutup asap karhutla. Sedangkan di Dumai 3 km, Pelalawan 3 km, dan Rengat 3 km tertutup kabut.
 
"Upaya pemadaman karhutla masih terus dilakukan, baik di darat dan udara. BNPB mengerahkan 2 pesawat terbang untuk operasi hujan buatan di Riau dan Sumsel. BNPB juga menyewa helicopter berkapasitas besar untuk pemboman air dan ditempatkan di Riau 2 unit (heli Sikorsky dan MI-171) dan di Palembang 1 unit (heli MI-171) yang sekali terbang mampu mengangkut 4.500 liter air untuk water bombing," sebutnya.
 
Tambahnya, BNPB masih mengusahakan pinjam pesawat untuk hujan buatan yang operasionalnya dilakukan BPPT. Begitu pula sewa pesawat dan heli ditambah sesuai permintaan Pemda dan ancaman karhutla yang ada. BNPB sifatnya memberikan pendampingan dan perkuatan kepada Kemen LHK dan BPBD.
 
"Kepala daerah dan aparat yang ada diharapkan aktif turun ke lapangan untuk melakukan pencegahan di daerahnya. Pencegahan lebih efektif daripada pemadaman," ungkapnya. (rtc/*).
 
Share
Berita Terkait
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified