- Home
- Kilas Global
- Sudah didalam Pesawat, Puluhan Jemaah Umroh Travel Umrah Madina Mandiri gagal berangkat
Kamis, 12 Januari 2017 08:31:00
Sudah didalam Pesawat, Puluhan Jemaah Umroh Travel Umrah Madina Mandiri gagal berangkat
DURI, - Sebanyak 41 jemaah umrah asal Duri, Kabupaten Bengkalis dan 8 jemaah asal Perawang, Kabupaten Siak (keduanya masuk wilayah Provinsi Riau) melalui Travel Umrah Madina Mandiri gagal berangkat ke Tanah Suci untuk melaksanakan ibadah.
Mirisnya lagi, 49 jemaah dari travel umrah ini sudah sempat berada di dalam pesawat yang akan berangkat ke Jeddah, Arab Saudi, melalui Bandara Kualanamu di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara.
Dilansir goriau, salah seorang jemaah yang enggan namanya disebut ini, saat dikonfirmasi di rumahnya membenarkan peristiwa tersebut. Meski sangat kecewa kerena telah batal berangkat pada jadwal yang sudah ditetapkan, jemaah umrah asal Duri masih belum mau meneruskan masalah tersebut ke jalur hukum.
Diceritakannya, jadwal rombongan yang di berangkat itu awalnya disampaikan pada 4 Januari 2017. Lalu dapat informasi lagi diundur hingga tanggal 6 Januari 2017. Dan jamaah pun tidak menaruh curiga atau berprasangka buruk.
"Informasi dari pihak travel, rencana keberangkatan rombongan dari Dumai-Malaka-Kuala Lumpur-Jeddah. Tetapi tanggal 7 Januari berubah lagi, dari Pekanbaru-Medan-Madinah. Makanya rombongan Duri berangkat Jumat (6/1/2017) sore dari Duri ke Pekanbaru," kata salah satu jemaah Duri ini, Senin (9/1/2016) malam.
Para jemaah Travel Umrah Madina Mandiri, masih katanya, diinapkan di salah satu hotel. Begitu pagi tiba pun, hingga pukul 08.00 WIB, belum ada kabar dari pihak travel. Sekitar pukul 09.00 WIB, baru rombongan diberangkatkan ke bandara.
"Belum sampai di Bandara Sultan Syarif Kasim tu, mobil yang membawa jemaah ini putar balik langsung dan mengantar kami kembali ke hotel sampai menunggu kepastian. Sebab kata ustadz pembimbingnya ada perubahan jadwal. Barulah dapat kepastian sekitar pukul 21.00 WIB, bahwa besoknya (Minggu-8/1/2017) pukul 13.00 WIB, jemaah akan di berangkat ke Medan," bebernya lagi.
Tidak hanya galau dengan jadwal yang tidak pasti tersebut, jemaah kembali di bingungkan oleh pihak maskapai penerbangan saat seluruh jemaah sudah berada di dalam pesawat lalu disuruh keluar atau turun dari pesawat tersebut.
"Jadi diumumkan oleh awak pesawat bahwa semua jemaah umrah dari travel yang kami pakai ini diharapkan turun dari pesawat. Maka turunlah kami semua sambil mengambil koper di bagasi dan lain-lainnya," ulasnya lagi.
"Setelah turun dari pesawat itu, kami diberitahu oleh pegawai travel ini bahwa penerbangan ke Medan bisa dilanjutkan tetapi ke Madinah tidak bisa, karena tiket pesawat ke Madinah belum dipesan oleh perwakilan travel di Medan, yaitu ibu Anisa. Begitu juga dengan hotel di Makkah juga belum dipesan," ujarnya.
Pegawai travel umrah ini sudah mencoba untuk menghubungi Ibuk Anisa yang berdomisili di Medan itu melalui sambungan selulernya. Namun tak kunjung diangkat oleh beliau.
"Karena sudah merasa sudah dirugikan waktu dan jika positif tidak bisa diberangkatkan, jemaah akan meminta dananya dikembalikan secara utuh sebesar Rp 21,5 juta per orangnya. Kita kasihan juga dengan ustadz pembimbingnya, mungkin dia sendiri pun juga korban dari perusahaan tempatnya bekerja," terangnya lagi.
"Namun demikian kami masih bersyukur Allah sudah memberikan peringatan sejak awal sebelum tiba di Tanah Suci. Dengan rencana-Nya, kami batal diberangkatkan. Jika sudah berangkat, dan masalah baru muncul di Tanah Suci, itu akan sangat mengganggu ibadah kami," ucapnya.
Hingga berita ini dirilis, di kantor yang beralamat di Jalan Mawar ini, perwakilan manajemen Travel Umrah Madina Prima ini masih menerima keluhan para jamaah yang batal berangkat ke tanah suci untuk melaksanakan ibadah.
"Saya mewakili Pak Amrizal meminta maaf kepada jamaah umrah yang batal berangkat. Namun perlu diketahui bersama, Madina Prima akan memberikan solusi terbaik. Pak Amrizal sebagai penanggung jawab travel umrah Madina Prima ini, akan terus mencari Ibuk Anisa, orang yang sudah sudah menerima uang untuk pemesanan tiket dan hotel para jamaah asal Duri ini," ujar Khairul Umam, yang menerima keluhan dan tuntutan jemaah umrah yang batal berangkat tersebut. (*).
Share
Berita Terkait
Komentar