- Home
- Kilas Global
- Beda Perlakuan, Guru Honorer Kecewa dengan Sikap Pemerintah
Rabu, 11 Oktober 2017 02:14:00
Beda Perlakuan, Guru Honorer Kecewa dengan Sikap Pemerintah
Ilustrasi
JAKARTA - Perlakuan pemerintah terhadap guru honorer meninggalkan luka mendalam. Sebab, apa yang diterima guru honores sangat jauh berbeda dengan perlakuan terhadap Guru Garis Depan (GGD).
Adapun pada tahun ini, sebanyak 6.000-an GGD sudah dilepas pemerintah ke daerah pengabdian.
"Honorer di seluruh Indonesia hatinya tercabik-cabik manakala melihat GGD disambut bak pahlawan. Mereka diperlakukan sangat istimewa. Sedangkan kami, hanya bisa melihat GGD ini dengan hati berkecamuk," ujar Ketum Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Titi Purwaningsih seperti dilansir dari JPNN, Selasa (10/10/2017).
Diakuinya, dirinya khawatir GGD yang sebagian besar bukan penduduk setempat tidak akan betah mengabdi di wilayah pengabdiannya. Berbeda dengan honorer yang sudah mengabdikan diri belasan tahun di daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).
"Apa pemerintah jamin, pengabdian GGD ini akan setulus kami? Kami sudah belasan hingga puluhan tahun mengabdi dengan bayaran minim. GGD tunjangannya sangat fantastis," tegasnya.
Dia menyatakan, seharusnya pemerintah memberikan penghargaan kepada guru honorer atas pengabdiannya lewat pengangkatan CPNS. Bukannya membalas pengorbanan honorer dengan merekrut GGD yang belum teruji kesetiaannya kepada daerah pengabdiannya.
"Kami tidak musuhi GGD, cuma kami pesimistis mereka akan bertahan seperti kami. Kami penduduk asli dan terbiasa dengan kondisi lapangan. Apakah kami hanya dijadikan cadangan lagi bila GGD ini tidak kuat bertahan," tuntasnya. (esy)
Sumber: JPNN
Share
Komentar