Minggu, 15 Juli 2018 10:52:00

Sejarah Masuknya Islam di Papua Diteliti

Ekspedisi meneliti sejah masuknya Islam di Papua, di Raja Ampat. (republika).
MANOKWARI— Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Papua Barat, Ahmad Nausrau, mengatakan pihaknya terus meneliti sejarah yang tercatat dan terdokumentasikan mengenai masuknya Islam di Papua. Ini bernilai stragetis karena secara baik akan menjadi aset yang sangat berharga sekaligus warisan ilmu pengetahuan kepada generasi muda penerus bangsa agar.
 
“Jadi kamu orang Papua  mengetahui sejarah dan peradaban para leluhurnya dimasa lalu. Setidaknya landasan filosofi pemikiran inilah yang menginspirasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi  Papua Barat untuk tergerak melakukan penelitian sejarah masuknya agama Islam di Tanah Papua, khususnya Papua Barat, ‘’ kata Ahmad Nausrau dalam keterangannya kepada Republika.co.id, Ahad (15/7).
 
Menurutnya, boleh dibilang bahwa agama Islam merupakan salah satu agama yang sudah cukup lama masuk dan berkembang di Tanah Papua. Namun hingga saat ini belum diketahui secara pasti kapan dan siapa yang pertama kali membawa agama Islam ke Tanah Papua.
 
‘’Untuk mengatahui sejarah itu tidaklah mudah seperti membalikan telapak tangan. Semua harus dikaji dengan seksama,’’ ujarnya.
 
Maka, lanjut Nausrau, perlu mujahadah dan ikhtiar yang sungguh-sungguh agar hasilnya optimal dan tentu saja bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah keshahuhannya. Berawal dari sinilah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Prov. Papua Barat menggandeng peneliti dari LIPI,  DR Cahyo Pamungkas  dan Sekretaris Komisi Litbang MUI Pusat, DR Rida Hesti Ratnasari, untuk datang ke sejumlah daerah di Papua Barat yang disinyalir sebagai tempat masuknya agama Islam pertama kali di Tanah Papua.
 
“Hasil penelitian ini pada akhirnya akan disemåinarkan dan dijadikan tonggak baru peradaban Islam di Papua Barat. Insya Allah dokumen tersebut akan dijadikan buku dan bahan ajar di sejumlah pesantren dan madrasah di Papua Barat sehingga generasi muda yang akan datang mengetahui sejarah ini,’’ tegas Nausrau lagi.
 
Bukan hanya itu, kata Nausrau, berdasarkan hasil penelitian ini juga akan dibangunkan situs dan museum sejarah Islam di Papua Barat sehingga diharapkan nantinya bisa menjadi destinasi wisata religi di Papua Barat. Tentu saran dan masukan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk memperkaya hasil penelitian ini.
 
“Hanya kepada Allah lah kami bertawakkal dan memohon pertolongan. Hasbunallah wani'mal wakil,’’ ungkap Nausrau mengakhiri. (*).
sumber: republika.
Share
Berita Terkait
  • -65766 detik lalu

    VinFast officially delivers VF 5 electric cars in Indonesia

    JAKARTA, INDONESIA  - 22 November 2024 - VinFast Auto has officially launched the delivery of its electric VF 5, at the Gaikindo Jakarta Auto Week, held from November 22 to

  • -65466 detik lalu

    How 5G Transforms Life: A Foreigner's Journey Through East China's Digital Revolution

    HANGZHOU, CHINA  - 22 November 2024 - As the 2024 World Internet Conference Summit opened in Wuzhen, Zhejiang province on November 20, showcasing China's latest achiev

  • -65166 detik lalu

    Vincom Retail: A Catalyst Driving Vietnam's Retail Future

    HANOI, VIETNAM - 22 November 2024 - By capitalizing on its first-mover advantage, Vincom Retail has had a profound impact on Vietnamese leisure culture. Over the past
  • -64866 detik lalu

    Explore Life for A Shared Future: 2024 Beijing Changping Forum on Life Science was successfully held

    BEIJING, CHINA - 22 November 2024 - The 2024 Beijing Changping Forum on Life Science, themed "Explore Life for A Shared Future" was grandly kicked off on November 22. The forum

  • Komentar
    Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified