- Home
- Kilas Global
- Kabar Perovider, XL Axiata dan Smartfren Sepakat Merger Jadi XLSmart
Rabu, 11 Desember 2024 15:02:00
Kabar Perovider, XL Axiata dan Smartfren Sepakat Merger Jadi XLSmart
NASIONAL, TEKNO, - XL dan Smartfren gabung, perushaan penyedia jaringan seluler XL dan Smartfren sepakat menggabungkan diri menjadi perusahaan baru dengan nama XLSmart.
PT XL Axiata Tbk dan PT Smartfren Telecom Tbk akhirnya mengumumkan kesepakatan merger dengan nilai gabungan mencapai Rp 104 triliun. Nantinya, gabungan kedua entitas ini akan membentuk perusahaan bernama PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk.
Group Chief Executive Officer Axiata Group Vivek Sood mengatakan entitas XL Axiata akan bertahan. Sementara Smartfren dan Smartel akan bergabung menjadi bagian dari XLSmart. "Axiata Group Berhad dan Sinar Mas akan menjadi pemegang saham pengendali, masing-masing memegang 34,8 persen saham XL Smart," kata Vivek dalam keterangan resminya, Rabu, 11 Desember 2024.
Pada saat transaksi selesai, Axiata akan menerima hingga senilai US$ 475 juta. Setelah transaksi ditutup, Axiata akan menerima US$ 400 juta, beserta tambahan US$ 75 juta di akhir tahun pertama, tergantung pada pemenuhan syarat-syarat tertentu.
Vivek Sood mengatakan, dua entitas akan saling melengkapi dalam melayani pangsa pasar telekomunikasi Indonesia. XLSmart akan memiliki skala, kekuatan finansial, dan keahlian yang mampu mendorong investasi infrastruktur digital, memperluas jangkauan layanan, dan mendorong inovasi bagi pelanggan, sekaligus menciptakan pasar yang lebih sehat dan kompetitif.
Mengenai alasan merger, XLSMart akan melakukan investasi ulang utuk memperluas jaringan 5G, peningkatan jaringan, dan inovasi produk. "Selain itu, merger ini diharapkan menghasilkan sinergi biaya yang signifikan, dengan estimasi sinergi sebelum pajak sebesar US$ 300-400 juta setelah selesainya proses integrasi jaringan strategis serta optimalisasi sumber daya," kata Vivek Sood.
Proses merger ini telah mendapatkan persetujuan dewan direksi XL Axiata, Smartfren, dan Smartel. Namun, masih menunggu persetujuan dari regulator dan pemegang saham, sehingga diproyeksikan akan tuntas pada paruh pertama 2025. **
Share
Berita Terkait
Komentar