• Home
  • Hukrim
  • Ancur Minah, Usai Hubungan Badan, Cewek Cantik Ini Dibunuh Karena Tak Mau Beri Diskon "Syur"
Senin, 08 Maret 2021 14:24:00

Ancur Minah, Usai Hubungan Badan, Cewek Cantik Ini Dibunuh Karena Tak Mau Beri Diskon "Syur"

HUKRIM, KEDIRI - Gara-gara diskon tak diberi usai melayani seksual, M (17) cewek asal Bandung ini tewas di tangan Refi Purnomo (23).

Refi sang lelaki hidung belang ini kalap saat M tak mau berikan potongan harga dan mereka terlibat cekcok.

PSK di bawah umur itu pun menjadi korban kebiadaban pria asal Tuban, Jawa Timur.

M terlibat dalam prostitusi online anak dan nasibnya menjadi PSK online anak berakhir gara-gara cekcok dengan pelaku seusai berhubungan badan di hotel Lotus Kota Kediri, Ahad (28/2/2021).

Nyawa M melayang di tangan Refi Purnomo (23) selaku penyewa jasanya untuk melayani berhubungan badan.

M merupakan korban prostitusi online lintas provinsi yang dikendalikan oleh pacarnya sendiri, Deri Kurniawan dan seorang wanita bernama Nia Kurniasih.

Di waktu nahas itu, M menolak pemberian uang Rp 300.000 dari Refi Purnomo setelah memberikan layanan birahi tersebut.

Rupanya, Refi Purnomo minta discount kepada M setelah melayaninya.

Padahal. Refi Purnomo sudah sepakat membayar tarif 700.000 seperti kesepakatan transaksi di aplikasi Michat.

Namun, setelah mereka berhubungan badan, Refi Purnomo enggan membayar penuh seperti nominal yang disepakati.

Cekcok pun terjadi. M teriak. Refi Purnomo yang tak mau orang lain datang, langsung menusukkan benda mirip pisau ramboo ke tubuh M.

Dalam kondisi berlinang darah, Refi meninggalkan M di kamar hotel.

Ia keluar kamar. Namun, tak lama kemudian Refi masuk ke kamar lagi untuk mengambil pisaunya yang tertinggal.

Di saat itu, Refi melihat M masih hidup.

Dia kemudian menghabisi nyama M lalu melakban mulut dan hidungnya.

Cerita prostitusi lintas provinsi, Deri dan Kurniasih jadi tersangka prostitusi

Mucikari asal Kota Bandung, Jawa Barat berada di balik bisnis prostitusi online yang terjadi di Kota Kediri.

Jaringan prostitusi ini mempekerjakan pelaku anak-anak untuk melayani bisnis esek-esek pria hidung belang.

Kasus prostitusi online ini terungkap bersamaan dengan terungkapnya pembunuhan yang menimpa M.

Kasus pembunuhan M ternyata berkaitan dengan jaringan prostitusi online yang dioperasikan jaringan mucikari asal Kota Bandung.

Korban dihabisi pelaku Refi Purnomo warga Desa Leran Kulon, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban.

Refi selaku penyewa jasa seksual M menolak membayar sesuai kesepakatan awal saat chatting melalui michat Rp 700.000.

Pelaku setelah menikmati jasa yang diberikan M masih menawar untuk membayar Rp 300.000.

Akibat keduanya terlibat cekcok yang berakhir dengan pembunuhan.

M menjadi salah satu pelaku prostitusi online yang dioperasikan oleh mucikari Deri Kurniawan (22), asal Kota Bandung.

Selama ini, Deri Kurniawan yang bertindak sebagai mucikari sekaligus menjadi manajer bagi anak-anak yang dipekerjakan sebagai PSK.

Anaknya dijual ke pria hidung belang

Kasat Reskrim Polres Kediri Kota AKP Verawaty Thaib mengungkapkan, selain mengamankan Deri Kurniawan, petugas juga mengamankan Nia Kurniasih alias R (40) yang juga bertindak selaku mucikari.

Malahan yang sangat memprihatikan, Nia asal Kota Bandung ini malah memperdagangkan putri kandungnya sendiri yang masih berusia 16 tahun sebagai PSK.

Saat kasus pembunuhan yang terjadi di kamar hotel 421, mucikari Nia bersama anaknya juga menginap di kamar 423 Hotel Lotus Garden.

Lokasi kamar itu bersebelahan hanya terpaut satu kamar.

Pada saat kejadian itu Nia masih belum mendapatkan order kencan.

Dari hasil penyelidikan petugas, prostitusi online ini dioperasikan melalui jaringan aplikasi michat.

Deri dan Nia yang bertindak selaku mucikari menerima dan menjawab order dari pria hidung belang melalui michat.

Tarif untuk kencan anak asuh Deri dan Nia di kisaran Rp 700.000 sekali main.

Namun jika ingin dua kali main tarifnya Rp 1 jutaan.

Tarif akan naik untuk kencan akhir pekan menjadi Rp 1 jutaan.

Tarif ini menyesuaikan, karena sewa kamar hotel untuk akhir pekan juga berbeda.

Kedua mucikari Deri dan Nia masih ada hubungan saudara itu diduga sudah cukup lama beroperasi di Kota Kediri.

Penelusuran petugas, Deri sudah beberapa hari berada di Kota Kediri.

Sedangkan korban M baru datang ke Kota Kediri setelah mendapatkan order dari tersangka Refi Purnomo.

Tempat praktik prostitusi online ini juga berpindah-pindah di sejumlah kamar hotel di Kota Kediri.

Tarif Rp 700.000 untuk sekali kencan sudah termasuk sewa kamar hotel.

"Dari tarif itu, korban masih bisa mengirimkan uang untuk keluarganya di Bandung," jelas AKP Verawaty Thaib.

Dari pengakuan kedua mucikari dapat dipastikan setiap hari selalu mendapatkan order kencan satu sampai tiga kali.

Kedua mucikari asal Kota Bandung bakal dijerat dengan Undang-undang RI No 35 /2014 tentang Perubahan atas Undang undang RI No 23/2002 tentang Perlindungan Anak. Demikian dilansir suryacoid. (*) 

Share
Berita Terkait
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified