Minggu, 28 Mei 2017 07:15:00
Beli WTP?. Segini Jumlah Uang Hasil OTT KPK terhadap Irjen Kemendes dan Auditor BPK
JAKARTA, - Tujuh orang pihak yang diduga melakukan transaksi suap, dengan dua diantaranya Irjen Kemendes Sugito dan Auditor BPK atas nama Rochmadi Saptogiri, diciduk Satgas Penindakan KPK.
Dari informasi yang dihimpun, kegiatan suap menyuap yang dilakukan para pihak penyelenggara ini dilakukan untuk mengakali penyusunan standar laporan keuangan di lembaga yang kini dipimpin Eko Sandjojo tersebut.
‘’Untuk dapat WTP (wajar tanpa pengecualian),‘’ kata sumber internal KPK.
Dengan adanya penyuapan tersebut, laporan keuangan pun menjadi baik. Pasalnya, pada tahun lalu, Kemendes, PDT dan Transmigrasi mendapat Wajar Dengan Pengecualian (WDP). Akan tetapi, proses tersebut tak dilakukan gratis. Untuk mengakali laporan keuangan tersebut, pihak Kemendes menggelontorkan uang senilai ratusan juta rupiah.
‘’Uang suap Rp200 juta,’’ ungkap sumber internal KPK, Sabtu (27/5/2017).
Di samping uang itu, ada juga uang lain yang diterima, namun sumber tersebut enggan menjelaskan secara detail, karena sudah masuk materi perkara. ‘’Ada uang lain, tapi belum jelas duit tapa,’’ terangnya.
Dilaporkan sebelumnya, KPK melakukan sejumlah pihak dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan di beberapa tempat di Jakarta Jumat (26/5/2017) petang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, salah satu pihak penyelenggara negara yang ditangkap merupakan, Irjen Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. ‘’Ya, (Irjen Kemendes yang ditangkap, red),‘’ kata sumber internal KPK.
Sumber tersebut menambahkan, penyuapan dilakukan oleh pejabat Kemendes kepada pejabat auditor utama BPK berinisial RS. Secara terpisah terkait adanya penangkapan yang dilakukan kepada pejabat di lingkungan yang dipimpinnya, Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi Eko Sandjojo membenarkannya.
’’Saya dapat informasi salah satu ruang pegawai saya disegel KPK. Saya kirim biro hukum saya ke KPK untuk mendapatkan informasi,’’ tuturnya.
Senada, juru bicara KPK Febri Diansyah juga membenarkan hal itu.‘’Ada kegiatan penyidik KPK di lapangan malam ini. OTT dilakukan di Jakarta terkait dengan salah satu penyelenggara negara di salah satu institusi,’’ ucapnya, Jumat (26/5/2017).
Akan tetapi, meski telah membenarkan, mantan aktivis anti korupsi tersebut belum bersedia membeberkan siapa saja pihak yang ditangkap, berapa nominal uang suap yang diterima pihak penerima, dan apa motif dari kegiatan suap menyuap yang dilakukan para pihak penyelenggara negara yang menerima suap dan pihak menyuap.
Yang pasti, imbuhnya, usai diciduk, para pihak ini akan dilakukan pemeriksaan intensif, guna mempertanggungjawabkan perbuatan yang dilakukannya. ‘’Tentu kami harus melakukan pemeriksaan terlebih dahulu. Ada waktu maksmal 1x24 jam. Akan disampaikank perkembangannya,‘’ tuntasnya. (net/*).
Share
Berita Terkait
Kantor Desa Bongkal Malang Dirusak dan Digembok, Kepala Desa Akan Tempuh Jalur Hukum
RIAUONE, Inhu - Kerusuhan kembali terjadi di Kantor Desa Bongkal Malang Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu)-Riau Senin (25/11/2024). Segerombolan orang melakukan aksi perseku
Forvis Mazars celebrates new network formation in APAC, announces strong growth in Singapore
Dr. Nalinee Paiboon of Giffarine Receives Outstanding Leader Recognition at ACES Awards 2024
BANGKOK, THAILAND - 25 November 2024 - Dr. Nalinee Paiboon, Presi
Saingan dan Mirip X Twitter, Bluesky platform media sosial yang lagi Menonjol
TEKNO, - Jagat maya terus berkembang, paltform digital pun ter
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified