PEKANBARU, - Media sosial yang semakin berkembang ternyata bukan hanya mempermudah seseorang dalam perbuatan baik semata, perbuatan jahat yang mengancam para remaja ternyata juga ada didepan mata. Tetapi siapa menyangka, bahwa dengan media sosial ini pula jaringan prostitusi anak dibawah umur terbentuk di kota Bertuah. Seperti yang berhasil di ungkap oleh pihak Kepolisian Resort Kota Pekanbaru, Selasa (12/4/2017) dini hari.

 

Salah satu gadis belia yang dijadikan pekerja oleh seorang mucikari berinsial My alias Winda saat dijumpai oleh awak media, Kamis (14/4/2017) siang menceritakan bagaimana prosesnya mengenal pelaku. Remaja berinisial Ci dan masih berusia 17 tahun yang diamankan saat berada didalam kamar hotel Winstar mengaku jika dirinya telah menerima empat atau lima kali tawaran dari pelaku untuk melayani pria hidung belang.

 

" Kita komunikasi hanya melalui media sosial, setelah sepakat dengan harga baru langsung menuju kamar tempat pria tersebut menginap," ungkapnya.

 

Diakuinya lebih jauh, bahwa untuk sekali melayani nafsu sang pria tersebut dirinya mendapatkan upah senilai Rp 700 ribu. Bayaran tersebut juga berbeda apabila dirinya menemani tamu yang hanya pergi karoke.

 

" Kalau untuk karoke kadang dikasi Rp200 atau kadang dikasi Rp 400, kalau dibawa ke hotel hitungannya beda lagi. Saya baru enam bulan mengikutinya," jelas gadis belia tersebut.

 

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Satreskrim Polresta Pekanbaru mengamankan seorang wanita yang diduga sebagai mucikari. Pelaku yang diketahui berinisial Mi alias Winda diamankan saat berada di Hotel Winstar, Selasa (12/4/2017) sekitar pukul 00.15 WIB. Bersamanya, petugas mengamankan uang tunai Rp2,2 juta dan satu unit handphone merk Oppo warna hitam. (rpc/net).