Jumat, 01 September 2023 23:50:00
Dinilai Mengganggu Karyawan PT PLM
PT PLM Usir Puluhan Orang Flores Dari Perkebunan Sawit di Penyaguan
RIAUONE, Inhu - Manajemen perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Palm Lestari Makmur (PLM) di Desa Penyaguan Kecamatan Batang Gansal Kabupaten Indragiri hulu (Inhu)-Riau, menyuruh puluhan orang yang berparas mirip orang Flores Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), keluar dari areal kebun sawit PT PLM.
Informasi yang dihimpun Jumat (1/9/2023) dari berbagai sumber, kehadiran mirip puluhan orang Flores tersebut ke perkebunan sawit PT PLM terjadi Kamis (31/8/2023) kemarin, kehadiran pihak yang dianggap asing itu dinilai mengganggu karyawan PT PLM, dimana mereka masuk ke lahan perkebunan PT PLM.
Humas perkebunan PT PLM Roymartha Sitompul menjelaskan, beberapa kali dilakukan pertemuan antara pengelolaan pengelolaan kebun sawit PT PLM dengan PT Mentari terkait pengelolaan kebun, disepakati kalau pengelolaan kebun tetap dilakukan oleh pihak PT PLM.
Dijelaskannya, PT PLM adalah legalitas dari perkebunan kelapa sawit 1200 ha di Desa Penyaguan, dalam PT PLM tersebut terdapat saham 100 persen, terdiri dari saham AA Panti Opsor memiliki saham 95 Persen dan PT Mentari memiliki saham 5 Persen, maka AA Panti Oper memiliki izin untuk menetapkan manajemen kebun.
“PT Mentari hanya 5 persen saham di PT PLM, mereka sudah setuju tidak menggangu pengelolaan pengelolaan kebun, hasil perkebunan 1200 ha di Penyaguan tetap akan disampaikan kepada pemilik saham,” ujar Roymartha Sitompul kepada wartawan Jumat (1/9/2023) di Rengat.
Belakangan diketahui, puluhan orang yang mengaku sebagai pekerja penjaga kebun berparas mirip orang Flores di lokasi Penyaguan masuk pada Kamis (31/8/2023) sekitar pukul 09.00 WIB, berasal dari PT Tuah Dale Esa (TDE) yang membeli saham PT Mentari secara diam diam tanpa pemegang saham diketahui 95 Persen atas nama AA Panti Opsor.
“Kehadiran puluhan orang dari PT TDE membuat pelerja kebun sawit PT PLM di Penyaguan cemas dan dilakukan perundingan disaksikan pimpinan Kecamatan Batang Gansal diantaranya Camat, Kapolsek dan Danramil, dan pihak PT TDE keluar dari areal kebun PT PLM Penyaguan,” kata Roymartha Sitompul, seperti dilansir vokalonline.com, Jumat (1/9/2023).
Awalnya mereka dari PT TDE tidak mau keluar dari areal kebun dan menduduki kantor perkebunan PT PLM, namun saya sebagai pihak pengelola kebun dari PT PLM meminta bantuan polisi dan akhirnya pihak PT TDE bisa dikeluarkan dari areal kebun PT PLM.
“Saya yang menyuruh mereka keluar dari areal kebun sawit, tidak ada urusan mereka dari PT TDE dikebun, terkait soal jaga kebun dan pengelolaan perkebunan sudah ada yang ditetapkan oleh pihak PT PLM,” jelasnya.
Menurut humas perkebunan PT PLM, tindakan yang dilakukan Pers Polri diareal perkebunan dan perumahan itu sudah benar, ketika pihak pengamanan PT PLM yang meminta pekerja datangkan PT TDE yang mirip orang Flores tersebut, mereka melakukan perlawanan.
Hingga berita ini ditayangkan, belum ada keterangan resmi dari kepolisian setempat, begitu juga dengan pihak PT TDE yang tiba-tiba memasukan pekerja kebun ke areal perkebunan PT PLM juga belum bisa dihubungi serta belum memberikan keterangan terkait peristiwa tersebut. **Ydh
Sumber: https://www.vokalonline.com/dinilai-mengganggu-pt-plm-usir-puluhan-orang-flores-dari-perkebunan-sawit-di-penyaguan-