riauonecom, Pekanbaru, - Anggota DPRD Riau Sugeng Pranoto membantah jika telah melakukan penipuan dengan cek kosong. Ia juga mengaku hanya memiliki sisa hutang Rp5,9 juta bukan Rp10 juta seperti yang dilaporkan pelapor.

 

Dilaporkan ke Mapolda Riau, Sugeng Pranoto, Anggota DPRD Riau bantah sengaja melakukan penipuan cek kosong senilai Rp10 juta kepada pelapor. Ia pun menegaskan, hutangnya tinggal Rp5,9 juta, bukan Rp10 juta seperti yang dilaporkan pelapor. 

 

“Sisa hutang saya itu sekitar Rp5,9 juta lagi, bukan Rp10 juta seperti yang dilaporkan itu, ngak benar sisa hutang saya Rp10 juta lagi,” kata Sugeng Pranoto saat bincang-bincang dengan riauone di saat acara PDIP di Tapung Hulu, Kamis (12/02/15). 

 

Cerita Sugeng, awalnya ia memang mempunyai hutang sebesar Rp35.700.000 kepada pelapor. Waktu itu, disepakatilah pembayarannya melalui cek. 

 

“Tanggal 22 April, saya menyerahkan cek kepada pelapor untuk bisa dicairkan tanggal 22 Mei. Sebelum tanggal 22 Mei, saya kasih tahu ke pelapor, bahwa cek itu tidak ada isinya dan jangan dicairkan dulu, tapi dia tetap ngotot mencairkannya,” ungkapnya. 

 

Selang beberapa lama setelah itu, ia dan pelapor membuat kesepakatan, jika hutang itu akan dibayar dalam bentuk cicilan dan mobil Toyota Camry yang merupakan miliknya menjadi jaminannya waktu itu hingga sekarang masih di tahan pelapor Yudi 

 

“Awalnya saya bayar Rp10 juta, kemudian Rp15 juta, sisa hutang saya sekitar Rp15.700.000 lagi. Selanjutnya saya bayar Rp3.200.000 lagi, tinggal Rp7.500.000. Kemudian saya bayar Rp1.250.000 dan Rp300.000, sisanya Rp5.950.000, nah itulah jumlah hutang saya lagi,” jelasnya sambil memperlihatkan catatan hutangnya. 

 

Ia pun menyesalkan sikap pelapor yang melanggar isi kesepakatan jaminan mobilnya. Dalam kesepakatannya, mobil tidak diserahkan ke orang lain dan tidak boleh dibawa ke mana-mana atau ke tempat yang jauh. 

 

“Tidak taunya, mobil saya tadi sudah pindah tangan atau dipakai Pak Budi namanya dan saat ini kondisinya sudah rusak. Tidak taunya juga, ia datang meminta duit untuk memperbaiki mobil itu ke saya,” ulasnya. 

 

Politisi PDI Perjuangan ini menegaskan, ia akan siap jika dipanggil Polda Riau terkait hal ini asalkan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. Ia pun menyatakan kesiapan membayar sisa hutangnya tersebut sebesar Rp5,9 juta tersebut 

 

“Saya mau membayar sisa hutang itu, Rp5,9 juta, tapi kembalikan mobil saya. Gimana saya mau menipu, mobil yang saya jaminkan sama dia, dua kali harganya dari jumlah hutang saya,” tutupnya. 

 

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Yudi, warga Jalan Utama Kelurahan Simpang Tiga, Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru melaporkan Sugeng Pranoto ke Sentra Pelayanan Kapolisian Terpadu (SPTK) Polda Riau. 

 

Sugeng dilaporkan atas tuduhan kasus penipuan cek kosong senilai Rp10 juta pada April 2013. Ketika itu, antara Sugeng dan Yudi terjadi kerjasama dalam pengerjaan proyek di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru.

 

Dalam kesepakatan itu, Sugeng berjanji akan memberikan uang Rp35 juta setelah satu bulan pekerjaan selesai. 

 

Pihak pelapor kemudian menagih Sugeng, tetapi Sugeng meminta waktu satu minggu untuk melunasi pembayaran uang Rp35 juta. Tetapi, dua minggu setelah proyek rampung, baru Sugeng memberikan cek Bank Permata. (abu).