• Home
  • Hukrim
  • Tes Urine Yang Dilakukan BNK, 3 PNS dan 4 Honorer Terindikasi Narkoba
Selasa, 23 September 2014 22:47:00

Tes Urine Yang Dilakukan BNK, 3 PNS dan 4 Honorer Terindikasi Narkoba

riauonecom, Dumai, roc, - Badan Narkotika Kota (BNK) Dumai datangi kantor Dinas Tata Kota Kebersihan dan Pertamanan (DTKKP) Kota Dumai. Kedatangan BNK secara tiba-tiba pada Senin kemarin, untuk melakukan tes urine para pegawai, baik PNS maupun Tenaga Honorer yang ada di lingkungan dinas tersebut.
 
Rombongan BNK Dumai langsung dipimpin Kepala BNK Kota Dumai Afifuddinsyah. Rombongan langsung disambut Kepala DTKKP Dumai Zulfa Indra.
 
Para pegawai pun dipanggil satu persatu untuk diambil sampel urinenya. Tampak pengawasan BNK sangat ketat, sebab pegawai dikawal sampai di pintu kamar kecil.
 
“ Ini agenda lanjutan, dari pemeriksaan urine pegawai di instansi Pemerintahan. Tes sudah berlangsung, hanya saja indikasinya belum bisa kami sampaikan,” ujar Afifuddinsyah.
 
Dari 67 jumlah PNS dan honorer di DTKKP Dumai, hanya 57 orang yang dilakukan tes urine. Pasalnya, 10 orang lainnya tidak berada di kantor. Dari keterangan pihak dinas, ada sebagian yang cuti, sakit dan sedang dinas luar kota.
 
Usai melaksanakan tes urine, Afifuddinsyah mengatakan akan membuat laporan hasil tes tersebut. Awalnya, dia yang mengatakan laporan akan selesai 3-4 hari mendatang.
 
Namun, pemeriksaan terakhir yang ditangkap wartawan hasilnya positif. Saat dikonfirmasi ulang, terpaksa Afifuddinsyah mengaku ada tenaga honorer yang positif.
 
“ Iya, sepertinya hanya satu saja yang positif,” ujar Afifuddinsyah sambil berjalan.
 
Dari pemeriksaan yang sudah dilakukan sejak 3 minggu lalu, sudah ada 7 pegawai yang terindikasi narkoba. Di antaranya 3 PNS dan 4 honorer. Selain itu, 3 pegawai di BPTPM tidak mau melakukan tes urine. Ketiganya belum bisa diklaim positif Narkoba. (ka/roc/*)
Share
Berita Terkait
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified