Rabu, 05 Maret 2014 05:58:00
Warga Dumai minta Pertamina Angkat Kaki dari Riau, GM Kirim Surat ke Pusat
riauone.com, Dumai, Riau - Polisi Dumai menurunkan sedikitnya 300 lebih personil untuk mengawal ratusan warga Dumai yang turun mendemo PT Pertamina RU II Dumai di Jalan Putri Tujuh Dumai, Rabu (5/03/014) pagi.
Pada intinya warga minta agar PT Pertamina Dumai dapat merelokasi warga yang tinggal disekitar kilang Pertamina, warga khawatir dan takut karena kilang Pertamina yang beroperasi di Kota Dumai itu sering meledak dan terbakar.
karenya warga jera dan takut, jika nanti kilang meledak dan warga yang jadi korbannya. Sebelum itu semua terjadi, warga ingin agar ada langkah konkrit dari PT Pertamina.
Demi menuntut relokasi tempat tinggal, puluhan para kaum ibu-ibu Kelurahan Tanjung Palas tidak pernah mengeluarkan kata lelah asalkan tuntutan untuk pemindahan dari lokasi Pertamina Dumai terealisasi secepatnya.
"Sebelum berdiri kilang ini, kita sudah tinggal di Tanjung Palas, tidak ada masyarakat bisa berdiri sendiri kilang pertamina ini," kata Hj Latifah.
Menurutnya, relokasi ini sudah beberapa kali dituntut warga karena resah dengan seringnya ada kejadian ledakan di dalam kilang Pertamina ini. "Lebih dari rasa takut kami tinggal di lokasi yang sangat dekat dengan operasional Pertamina. Kami pindah atau Pertamina angkat kaki" ujar Hj Latifah.
Lanjutnya, ibu yang berumur setengah abad ini sudah dari turun temurun tinggal di Tanjung Palas. "Kita ingin tau dan sama merasakan, coba orang Pertamina tinggal di tempat kami sekarang ini dan kami tinggal di Kompleks Bukit Datuk," tandasnya.
Setelah melakukan orasi tuntutan di depan kilang operasional Pertamina Refenery Unit (RU) II Dumai. General Manager Pertamina Dumai memberikan surat yang dilayangkan kepada Pertamina Pusat di Jakarta berisikan tuntutan warga dan memberikan dua minggu untuk menjawab kembali tuntutan untuk relokasi.
General Manager PT Pertamina RU II Dumai Nyoman Sukadana mengaku telah menyampaikan persoalan ini ke Pertamina pusat terkait kondisi yang terjadi di kelurahan Tanjung Palas dengan tembusan walikota Dumai dan Kapolres Dumai.
"Saya meminta waktu dua minggu untuk mendapatkan jawaban dari PT Pertamina pusat terkait tuntutan yang disampaikan warga ke Pertamina. Pada intinya Pertamina sangat merespon aspirasi yanb disamapikan masyarakat di Tanjung Palas," kata Nyoman Sukadana.
Sebelumnya, Defianto Koordinator Lapangan meminta PT Pertamina bersikap arif dalam persoalan ini, karena kami tak lagi bisa hidup tenang karena jarak kilang dengan pemukiman masyarakat sudah semakin dekat. Bahkan ledakan kilang Pertamina tidak hanya terjadi. Setiap tahun tetapi kerap terjadi sehingga warga sekitar kilang tak bisa lagi tenang dalam beristirahat.
Apalagi dengan adanya pembangunan kilang LBO yang hanya berbatas pagar dengan pemukiman warga sekitar. "Kami sangat resah, apalagi kalau ledakan kilang terjadi pada waktu malam warga harus berhamburan keluar rumah sebab menghindari kebakaran cukup dahsyat," kata dia.
"Kita minta rasa aman yang selama ini dirampas Pertamina untuk dapat dikembalikan. Tuntutan merupakan relokasi sesuai peraturan berlaku yang kita terima sesuai alasan yang mengarah tindakan pidana. Makanya, kita ambil langkah secara tertulis agar ada bukti buat kita," ujar Defirianto. (pog/roc/zar).
Share
Berita Terkait
Penting Bagi Pekerja Pengguna Laptop, Berikut Cara Membersihkan Cache di Laptop agar Tidak Lemot
PPPK Tahun 2024 Pemkot Dumai, Formasi Tenaga Teknis Terbanyak, Tenaga Pendidik Sedikit
DUMAI, - Pendaftaran Pega
Horor Kecelakaan Truk di Riau, Jalan Tol Pekanbaru-Dumai Macet Panjang
Dugaan Korupsi Perjalanan Dinas di DPRD Riau, Ada 35 Ribu Tiket Pesawat Fiktif, Tokoh Anti Korupsi Minta Usut Semua Terlibat
PEKANBARU, - Mengerikan dan sangat dahsat negeri ini, dugaan korupsi SPPD fiktif DPRD Riau tentunya tidak hanya di lakukan segelintir orang, dicurigai bahwa SPPD fikti
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified