Selasa, 28 Juli 2020 18:12:00
Ekspor Perdana Bupati Kerinci Lepas 15,9 Ton Kopi Kerinci Berlayar ke Belgia
KERINCI - Bupati Kerinci, Adirozal, Selasa (28/07/2020) kemarin, menghadiri acara pelepasan ekspor perdana kopi Kerinci melalui Pelabuhan Talang Duku, Jambi.
Sebelumnya, ekspor komoditi kopi Kerinci dilakukan melalui pelabuhan di luar Provinsi Jambi, seperti Pelabuhan Belawan di Sumatera Utara, Teluk Bayur di Sumatera Barat, maupun lewat Pelabuhan Panjang di Lampung.
Pelepasan ekspor perdana kopi Kerinci melalui Pelabuhan Talang Duku ini dilakukan langsung oleh Gubernur Jambi Fachrori Umar dan dihadiri pihak Balai Karantina Pertanian Kementerian Pertanian.
Gubernur Jambi Fachrori mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah menyukseskan kegiatan ekspor perdana Kopi Kerinci melalui Pelabuhan Talang Duku yang tentunya dapat memberi dampak positif bagi pembangunan serta perekonomian Jambi. Hadirnya Kopi Kerinci di Belgia memberi ruang dan kesempatan bagi petani dalam hal pemasaran yang terkadang menjadi kendala saat masa panen tiba.
“Dampak positif pada nilai jual dan nilai tambah Kopi Kerinci juga dapat meningkatkan kesejahteraan secara langsung maupun tidak langsung bagi petani dan keluarga,” ungkap Fachrori.
Bupati Kerinci, Adirozal mengaku sangat senang dengan kegiatan yang langsung dirasakan masyarakat Kerinci, khususnya petani kopi dengan terealisasinya ekspor tersebut.
“Kata tidak cukup untuk ungkapkan terima kasih atas kegiatan ini yang telah memberi perhatian serta pemasaran yang mempermudah penjualan dan peningkatan harga di masyarakat,” ungkap Adirozal.
Adirozal mengatakan, dengan adanya ekspor ini dapat memberikan harapan dan semangat kepada petani kopi Kerinci untuk menanam kopi karena kita ketahui Untuk penanaman kopi mulai dari tanam sampai masa panen memerlukan waktu lebih kurang 2,5 tahun hingga 3 tahun, dan dalam jangka waktu tersebut petani bekerja di tempat lain atau menjadi buruh sampai menunggu masa panen tiba.
"Kita ketahui bersama bahwa kopi Kerinci sudah lama menjadi komoditas ekspor namun pelaksanaan ekspornya bukan melalui pelabuhan kita di dalam provinsi Jambi tetapi melalui melalui pelabuhan provinsi tetangga," sebutnya.
Menurut Adirozal, pelepasan ekspor perdana Kopi Kerinci melalui pelabuhan Talang Duku memberi semangat bagi petani kopi Kerinci.
“Dulu, harga empat ribu sekarang bisa 20 ribu sekilo, dan Kopi Kerinci tingkat keasaman yang sangat baik setelah dites labor. Untuk itu, jaga kualitas dan ikuti standar eksportir,” terang Adirozal.
Kepala Pusat Kepatuhan Kerjasama dan Informasi Perkarantinaan Ir.Junaidi,MM, menyampaikan, keberadaan ekspor perdana Kopi Kerinci melalui pelabuhan yang ada di Provinsi Jambi merupakan prestasi kerja yang memiliki keuntungan dan keunggulan bagi daerah.
“Provinsi mulai akselerasi kegiatan ekspor dan ini sesuai dengan tiga program strategi kementerian pertanian yaitu KUR, Komando Strategi Tani, Gratieks merupakan gerakan tiga kali lipat ekspor. Saat pandemi Covid-19 ini banyak yang tiarap, namun pertanian harus bergerak terus karena itu kebutuhan,” tegas Junaidi.
Kepala Badan Karantina Pertanian Provinsi Jambi Kelas I, Guntur,SP,MM menyampaikan bahwa komoditas ekspor yang dilepas perdana ke Benua Eropa ini bernilai Rp1,4 miliar yang selama ini ekspor Kopi Kerinci dan juga komoditas lainnya dilakukan melalui pelabuhan yang ada di luar Provinsi Jambi.
“Akhirnya bisa lakukan ekspor langsung melalui Jambi, biasanya melalui Belawan Medan, Teluk Bayur Padang, bahkan Teluk Panjang Lampung dan harapan kita tambah volume, frekuensi guna meningkatkan perekonomian. Kita masih ada kayu manis, cangkang sawit/PKE, sarang burung walet, kelapa. Ada 24 jenis dengan tujuan 32 negara,” ujar Guntur.
Kopi Kerinci berdasarkan data dari sistem perkarantinaan, IQFAST di Karantina Pertanian sepanjang Januari hingga Juli 2020 telah difasilitasi ekspornya sebanyak dua kali pengiriman dengan total 16,25 kilogram tujuan Hongkong.
IQIFAST Karantina Pertanian Jambi juga mencatat beberapa komoditas perkebunan lainnya yang turut diekspor, yakni karet, pinang, biji dan cangkang sawit senilai Rp 29,4 miliar. Ketiga komoditas tersebut diekspor ke negara di Kawasan Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Asia Selatan.
Tercatat selama semester 1 tahun 2020, jumlah komoditas yang diekspor adalah 24 jenis dengan total nilai Rp1,9 triliun. Sementara, komoditas baru yang diekspor pada semester 1 tahun 2020, antara lain pakan ternak (ampas kelapa), bubuk daun jambu biji, kayu gaharu, dan teh senilai Rp 78 juta.
Koperasi Koerintji Barokah Bersama yang berlokasi di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, mengekspor 15,9 ton kopi Arabika Spesialti ke Belgia, dengan pendampingan LSM Rikolto. Koperasi Koerintji Barokah akan mengirimkan sebanyak 290 karung kopi (15,9 ton) Arabika Spesialti dalam 5 varian proses ke ‘Sucafina Specialty’, perusahaan kopi berbasis di Antwerp, Belgia, yang menghubungkan kopi berkualitas dari organisasi petani dengan roaster di kawasan Asia Pasifik, Amerika, Eropa, Timur Tengah, dan Afrika.
Meskipun ekspor kali ini merupakan ekspor perdana yang dilakukan secara mandiri oleh Koperasi Koerintji Barokah, namun Koperasi ini telah berhasil menjual kopinya ke pasar internasional sejak 2017 yaitu sebanyak tiga kali ke Belgia, serta ke Amerika Serikat dan Hongkong. Demikian dilansir metrojambi. (mtj/*).