Jumat, 29 April 2016 18:10:00
Pembangunan Transmisi Bangko – Sungai Penuh Terhambat 8 Tahun
JAKARTA, NUSANTARA, - Upaya PLN kembali melanjutkan proses pembangunan 433 tower transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kiloVolt (kV) dan melakukan penarikan kawat transmisi dari Bangko ke Merangin hingga Sungai Penuh masih menghadapi hambatan dari sebagian masyarakat di daerah Bangko, Merangin maupun Sungai Penuh. General Manager PLN Wilayah Sumatera Barat, Supriyadi mengatakan
“Apabila tidak ada hambatan sosial lagi dari sebagian masyarakat, seharusnya
pembangunan transmisi dan gardu induk (GI) Sungai Penuh 2x30 MVA tersebut dapat diselesaikan tahun ini juga," ujar General Manager PLN Wilayah Sumatera Barat, Supriyadi dalam keterangan tertulisnya yang diterima energitoday di Jakarta, Jumat (29/4).
Supriyadi menjelaskan, debenarnya sudah kurang lebih 8 tahun yang lalu PLN telah berusaha agar kondisi pemadaman bergilir di Sungai Penuh ini tidak terjadi, yaitu dengan membangun jalur transmisi dari arah Bangko-Merangin serta membangun GI Sungai Penuh untuk menggantikan PLTD Kotololo yang terbatas kapasitasnya.
Namun bertahun-tahun itu pula sebagian masyarakat di daerah Bangko, Merangin maupun Sungai Penuh ada yang masih menolak dan keberatan lahannya dilalui jaringan transmisi, serta berbagai permasalahan sosial lainnya yang menghambat pembangunan tersebut. Pada akhirnya masyarakat juga yang menderita dengan pemadaman selama ini, demikian ungkap, Supriyadi.
"Kami sangat mengharapkan peran serta dari segenap stakeholders, khususnya Forum Komunikasi Pimpinan Daerah maupun Tokoh Masyarakat demi lancarnya pembangunan transmisi dan GI Sungai Penuh ini, sehingga pemadaman ini dapat diakhiri. Kepada rekan-rekan media, kami mohon peran sertanya dalam membantu mensosialisasikan berbagai upaya yang dilakukan dan kendala yang harus diselesaikan, serta perlunya keterlibatan segenap lapisan masyarakat untuk membantu menyelesaikan hambatan sosial," harap Supriyadi.
Menurut dirinya, penyebab pemadaman bergilir yang terjadi di Sungai Penuh terkait kondisi kelistrikan di Sungai Penuh dan beberapa daerah di sekitarnya disebabkan karena sedang ada unit mesin di PLTD Kotololo menjalani pemeliharaan, dan pembangkit hidro (PLTM SKE di daerah Muaralabuh yang mensuplai ke arah Sungai Penuh) mengalami gangguan, sehingga terjadi kekurangan pasokan listrik ke pelanggan oleh karena itu pembangunan transmisi Bangko – Sungai Penuh harus segera diselesaikan.
Pemadaman bergilir ini mendapat perhatian serius dari jajaran PLN Wilayah Sumatera Barat. Pengaturan padam harus dilakukan karena jika tidak dilakukan maka akan berakibat fatal pada keseluruhan pembangkit. Namun demikian kondisi defisit yang besar ini (sekitar 6 MW) hanya sementara hingga pembangkit-pembangkit tersebut selesai ditangani.
“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini dan kami harapkan masyarakat yang kebetulan menyala listriknya untuk menghemat listrik dengan menggunakan seperlunya dan mematikan yang tidak perlu," tutur Supriyadi.
Dalam kondisi normal (tidak ada maintenance dan gangguan pembangkit tersebut), daerah Sungai Penuh sebenarnya juga terjadi pemadaman, namun tidak sebesar saat ini, yaitu sekitar 1,5 sd 2,5 megawatt (MW), dikarenakan pertumbuhan pemakaian masyarakat yang relatif tinggi sehingga melampaui kapasitas pembangkit yang ada di PLTD Kotololo.
Dengan kecukupan pasokan listrik di daerah ini maka secara langsung akan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan Masyarakat. (et/roc).
Share
Berita Terkait
Listrik di Jambi Dikendalikan Pihak Swasta
JAKARTA, NUSANTARA, - Sampai saat ini masih banyak masyarakat di daerah Kabupaten/kota di Provinsi Jambi belum menikmati pasokan listrik. Padahal di era zaman globalisasi,
Komentar