Sabtu, 27 Januari 2018 17:48:00
Berbulan- bulan Cari Kerja di Batam, tak Dapat, Akhir pilih Pulang Kampung bertani
BATAM - Meskipun hari ini akhir pekan, Sabtu (27/1/2018), sejumlah pencari kerja (Pencaker) tetap mendatangi Comunity Center (CC) Batamindo, Mukakuning, untuk mengaduh nasib.
Para Pencaker terlihat duduk-duduk santai di lantai CC dan bersandar di tiang-tiang yang ada, sambil menunggu infio lowongan kerja yang biasanya ditempel di papan pengumuman di tempat tersebut.
Padahal, mereka sadar Sabtu merupakan hari yang sangat jarang adanya pengumuman lowongan kerja.
"Kalau hari Sabtu memang tidak buka lowongan mbak, Senin sampai hari Jumat saja. Tapi walaupun begitu masih juga tetap ada yang datang kesini di hari Sabtu. Biasanya mereka juga banyak yang bermain saja," ujar seorang Satpam yang bertugas sambil mengatur parkiran kendaraan roda dua.
Para pencaker berharap adanya lowongan pekerjaan terbaru yang akan ditempelkan di mading (majalah dinding) CC oleh manajemen perusahaan yang ada di Kawasan Batamindo.
Adalah hal biasa jika para Pencaker menunggu info lowongan dari pagi sampai sore.
Mereka menghabiskan waktu menunggu sambil mengobrol antar sesama Pencaker.
Mereka tetap datang ke CC di akhir pekan karena berharap ada 'keajaiban' setelah lama tidak mendapatkan pekerjaan.
"Mau gimana lagi mbak, sudah tujuh bulan saya sulit mendapatkan pekerjaan di sini," ujar Lasma, seorang Pencaker yang sedang bersama temannya duduk di CC Batamindo.
Bresman, Pencaker lainnya mengatakan mencari kerja saat ini memang lebih susah.
Sebelumnya, dia bekerja sebagai operator di PT Panasonic Batam Center. Ia mengaku, sekarang jika ingin cepat dapat kerja harus ada 'orang dalam' di perusahaan.
"Hampir delapan bulan menganggur, belum dapat kerja. Sedangkan hidup butuh biaya juga. Kebanyakan sekarang main orang dalam. Atau pakai biaya-biaya sogokan," ujar Bresman dengan nada kesal.
Ia mengakui dengan adanya sistem yang tidak sehat tersebut (orang dalam dan sogokan) membuat semakin banyak orang sulit masuk ke sebuah perusahaan.
"Padahalkan kami ini pengangguran mbak. Dari mana uang bayar-bayar sebelum masuk kerja? Kami butuh uang untuk hidup, kok malah ngasi uang sama orang untuk masuk kerja,"keluhnya lagi.
Hal yang sama juga diungkapkan Tono, Pencaker lainnya.
Bahkan, jika dalam waktu dekat tidak dapat pekerjaan di Batam, ia akan pulang kampung dan membantu orangtuanya bertani.
"Setiap hari mbak sudah kesana-kesini. Hampir seluruh Batam ini sudah saya jelajahi. Namun tak kunjung juga dapat kerja,"katanya.
Dia mengaku, waktu enam bulan disini rasanya sia-sia.
"Jika bulan ini belum dapat pekerjaan juga, kemungkinan saya balik ke Jawa saja, membantu ibu saya bertani," ujar Tono, anak bungsu dari sembilan bersaudara dan berasal dari Jawa Tengah. (trb).
sumber: tribunbatam.
Share
Berita Terkait
VinFast officially delivers VF 5 electric cars in Indonesia
JAKARTA, INDONESIA - 22 November 2024 - VinFast Auto has officially launched the delivery of its electric VF 5, at the Gaikindo Jakarta Auto Week, held from November 22 to
How 5G Transforms Life: A Foreigner's Journey Through East China's Digital Revolution
HANGZHOU, CHINA - 22 November 2024 - As the 2024 World Internet Conference Summit opened in Wuzhen, Zhejiang province on November 20, showcasing China's latest achiev
Vincom Retail: A Catalyst Driving Vietnam's Retail Future
HANOI, VIETNAM - 22 November 2024 - By capitalizing on its first-mover advantage, Vincom Retail has had a profound impact on Vietnamese leisure culture. Over the past
Explore Life for A Shared Future: 2024 Beijing Changping Forum on Life Science was successfully held
BEIJING, CHINA - 22 November 2024 - The 2024 Beijing Changping Forum on Life Science, themed "Explore Life for A Shared Future" was grandly kicked off on November 22. The forum
Komentar