Kamis, 04 Agustus 2016 21:12:00
Mahasiswa KKN Kebangsaan Desa Toapaya berkolaborasi dengan Kasat Binmas Polres Bintan
KEPRI-Tahun 2016 ini Prov. Kepri kedatangan mahasiswa KKN Kebangsaan dari berbagai daerah dengan latar belakang yang berbeda pula untuk berkumpul bersama membangun daerah-daerah di Prov.Kepri. Salah satu lokasi pelaksanaan kkn kebangsaan yaitu Desa Toapaya Kabupaten Bintan. Mahasiswa KKN kebangsaan Desa Toapaya berjumlah 14 orang yang berasal dari UMRAH, UNRI, UIN Sultan Syarif Qasim, UNIMED, Universitas Bangka Belitung, Universitas Palang Karaya, UNSOED, Universitas Jember, Universitas Hasanudin, Universitas Negeri Makasar, dan Universitas Khairun Ternate.
Salah satu program kerja yang dicanangkan oleh mahasiswa KKN Kebangsaan adalah penyuluhan anti radikalisme dan terorisme. Dalam melaksanakan program ini, peserta kkn kebangsaan menggandeng Binmas Polres Bintan untuk bekerjasama. Kasat Binmas Polres Bintan AKP Rizani mempunyai prinsip SIP (Sinergi, Inovasi, dan Prestasi). Sinergi yang berarti membangun dan memastikan hubungan kerjasama internal yang produktif, inovasi berarti upaya melakukan sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya, dan prestasi yang berarti hasil yang diperoleh dari proses pembelajaran. Penyuluhan ini dilaksanakan pada Rabu (3/8/2016) di Balai Pertemuan Desa Toapaya yang dihadiri oleh AKP Rizani selaku Kasat Binmas Polres Bintan, Sekertaris Desa Toapaya Bapak Sudarman, warga desa Toapaya dan mahasiswa KKN Kebangsaan Desa Toapaya.
Tujuan diadakannya penyuluhan ini adalah mencegah terjadinya penyebaran paham radikalisme yang menurut kasat binmas polres kabupaten bintan dapat memicu terjadinya terorisme dan mengancam keutuhan NKRI. Paham radikal dapat dihindari dengan mewujudkan sinergi antara aparatur desa, penegak hukum, dan warga masyarakat sehingga terhindar dari terorisme dan meningkatkan prestasi desa. Sasaran utama penyuluhan ini adalah warga desa Toapaya umumnya dan pemuda toapaya khususnya sebagai penerus pembangunan Desa Toapaya.
Kasat Binmas Polres Bintan menginginkan penyuluhan anti radikalisme dan terorisme ini tidak hanya berhenti di balai desa saja, akan tetapi berlanjut dari rumah ke rumah warga, sehingga akan terwujud prinsip SIP! Dengan hasil yang memuaskan.
Di akhir penyuluhan, Rahmat Fauzi (UIN Suska Riau) selaku moderator menyimpulkan bahwa mahasiswa sebagai agen of change mempunyai tugas untuk memberikan pencerahan di tengah-tengah masyarakat terutama dalam menjaga ukhuwah islamiyah, apalagi terhadap faham-faham radikal yang membuat pecahnya ukhuwah islamiyah, karena kalau lah terjadi perpecahan dikalangan masyarakat, hal ini akan berdampak kepada perpecahan warga Negara republik Indonesia yang menghambat kemajuan Negara ini” ujarnya.(rls/abu)
Share
Berita Terkait
Mandi di Pantai Beting Rupat, Dua Mahasiswa UIN Suska Riau Tewas Tenggelam
RUPAT, BENGKALIS, RIAU, - Berita duka dari kalangan mahasiswa yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2016. Dua orang mahasiswa KKN di Desa Titi Akar, Kecamatan Ru
Penjabat Bupati Inhu Lepas Keberangkatan Mahasiswa KKN STIE
RIAUONE.COM, RENGAT, ROC - Penjabat Bupati Inhu H Kasiarudin hadir sekaligus melepas secara resmi keberangkatan ratusan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Indragi
Bupati Inhu Buka Puasa Bersama Mahasiswa KKN di Inhu
riauone.com, rengat, roc - Bupati Indragiri Hulu (Inhu) H Yopi Arianto,SE menggelar buka puasa bersama dengan 800 mahasiswa dari tiga universitas yang ada di Provinsi Riau,
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified