• Home
  • Kepri
  • Kiriman di Batam Menumpuk Karena Diputus Kontrak Lion Air, JNE Sewa Pesawat Khusus
Selasa, 31 Juli 2018 09:43:00

Kiriman di Batam Menumpuk Karena Diputus Kontrak Lion Air, JNE Sewa Pesawat Khusus

NASIONAL, - Perusahaan layanan jasa pengiriman barang JNE melakukan carter pesawat menyusul adanya penumpukan barang di Bandara Hang Nadim, Batam, sejak beberapa hari ini.
 
Penumpukan juga terjadi akibat adanya pemutusan kontrak kerja sama secara sepihak oleh maskapai Lion Air tanpa alasan yang jelas.
 
Dengan demikian, JNE yang berada di wilayah Batam sebelumnya hanya mengandalkan maskapai Garuda dan Citilink untuk melakukan pengiriman barang. Itu pun terbatas mengingat harus berbagi dengan jasa ekspedisi lainnya.
 
Presiden Direktur JNE Mohamad Feriadi mengatakan pihaknya saat ini tengah mengupayakan agar penumpukan barang dari Batam bisa segera tertangani. Dia mengaku jumlah kiriman yang menumpuk di bandara itu cukup banyak.
 
Pihaknya pun sudah mencarter satu unit pesawat berjenis Boeing 737 guna menangani barang pengiriman dari wilayah ini yang per harinya bisa mencapai 50 ton. Sebelumnya, barang yang bisa terangkut hanya 20 ton.
 
"Kita sampai saat ini masih terus mengupayakan agar tidak terjadi penumpukan kiriman di sana. Kiriman kita dikirimkan dengan carter pesawat type Boeing 737. Ini sudah dilakukan," kata Feriadi saat dihubungi Bisnis, Senin (30/7/2018).
 
Feriadi menduga adanya pemutusan kerja sama sepihak oleh Lion Air diakibatkan persaingan bisnis mengingat maskapai tersebut memiliki anak usaha di lini jasa pengiriman bernama Lion Parcel. Namun, dia enggan berkomentar lebih jauh.
 
"Yang tentunya ingin agar Lion Parcel yang menjadi besar. Tapi ini hanya dugaan kami. Namun sepertinya memang isu persaingan usaha ini sepertinya yang mendasari diambilnya keputusan ini [pemutusan kontrak sepihak]," katanya.
 
Dia juga mengatakan pemutusan ini dilakukan sejak awal Juli lalu. Pihak Lion Air juga menurutnya menawarkan kembali kontrak kerja sama namun dengan biaya yang naik hingga 100%.
 
"Penawaran yang membuat beban biaya kita melebihi harga jual ke pelanggan tentu ini tidak bisa menjadi solusi," ujarnya.
 
Saat ini, kata dia, pihak JNE tengah menindaklanjuti hal tersebut kepada Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). "Tim kami tadi melaporkan kalau tim kami di sana sudah bicara dengan KPPU," ungkapnya.
 
Di sisi lain, Feriadi yang juga menjabat Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (Asperindo) berharap setiap pihak bisa diajak kerja sama untuk meningkatkan perekonomian bangsa.
 
"Jangan melakukan praktek yang bisa membuat daya saing kita atau bahkan UMKM kita malah turun." 
Share
Berita Terkait
  • -81595 detik lalu

    VinFast officially delivers VF 5 electric cars in Indonesia

    JAKARTA, INDONESIA  - 22 November 2024 - VinFast Auto has officially launched the delivery of its electric VF 5, at the Gaikindo Jakarta Auto Week, held from November 22 to

  • -81295 detik lalu

    How 5G Transforms Life: A Foreigner's Journey Through East China's Digital Revolution

    HANGZHOU, CHINA  - 22 November 2024 - As the 2024 World Internet Conference Summit opened in Wuzhen, Zhejiang province on November 20, showcasing China's latest achiev

  • -80995 detik lalu

    Vincom Retail: A Catalyst Driving Vietnam's Retail Future

    HANOI, VIETNAM - 22 November 2024 - By capitalizing on its first-mover advantage, Vincom Retail has had a profound impact on Vietnamese leisure culture. Over the past
  • -80695 detik lalu

    Explore Life for A Shared Future: 2024 Beijing Changping Forum on Life Science was successfully held

    BEIJING, CHINA - 22 November 2024 - The 2024 Beijing Changping Forum on Life Science, themed "Explore Life for A Shared Future" was grandly kicked off on November 22. The forum

  • Komentar
    Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified