Selasa, 03 September 2019 10:49:00
PDAM: Truk air bantuan pusat untuk atasi kekeringan di Kundur
KEPRI, Tanjung Balai Karimun, - Direktur PDAM Tirta Karimun, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, Indra Santo mengatakan bantuan truk atau mobil tangki air yang diterima dari Balai Prasarana Permukiman Kementerian PUPR Wilayah Kepri akan difungsikan untuk mengatasi kekeringan air di Pulau Kundur.
"Sumber air baku kita di Pulau Kundur kering, air sama sekali tidak mengalir ke pelanggan. Karena itu, mobil tangki air ini akan kita fungsikan di Pulau Kundur dengan mencari sumber air lain," kata Indra Santo usai penyerahan bantuan tersebut.
Bantuan mobil tangki air dengan status pinjam pakai itu diterima Bupati Karimun Aunur Rafiq dari Kepala Balai Prasarana Permukiman Kementerian PUPR Wilayah Kepri Albert Reinaldi di kediaman dinasnya, Tanjung Balai Karimun, Senin.
Selain mobil tangki air, Balai Prasarana Permukiman Kementerian PUPR Wilayah Kepri juga menyerahkan bantuan pinjam pakai berupa satu unit septic tank atau toilet portable, dan 5 unit tempat penampungan air.
"Nanti kita akan bahas bersama pengawas terkait operasional truk tangki air itu, berapa kebutuhan biayanya dan lainnya, setelah itu kita laporkan kepada bupati. Yang jelas, harga jual air tentu lebih murah karena sifatnya sosial, bukan berorientasi profit," kata Indra.
Sementara itu, Bupati Karimun Aunur Rafiq juga mengatakan bahwa mobil tangki air itu akan dioperasikan di Pulau Kundur yang tengah mengalami krisis air
" Untuk biaya operasional akan dibicarakan dengan PDAM Tirta Karimun. Intinya untuk membantu masyarakat yang kesulitan air bersih. Tapi tentu harus dihitung biaya operasionalnya," kata dia.
Aunur Rafiq mengatakan mobil tangki air itu berstatus pinjam pakai, dan akan dilakukan perpanjangan, dan mungkin saja dihibahkan kepada pemerintah daerah mengingat mobil tersebut sangat dibutuhkan.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Balai Prasarana Permukiman Kementerian PUPR Wilayah Kepri Albert Reinaldo mengatakan pihaknya baru bisa membantu satu truk mobil tangki air, sebab jumlah keseluruhannya hanya 6 unit, sisanya diberikan kepada kabupaten/kota lain.
"Bupati minta tiga unit, tapi baru bisa kita beri satu. Kita akan coba usulkan ke pusat, mudah-mudahan nanti ada penambahan," kata dia. (ant/*)