Kamis, 08 April 2021 08:15:00
Usai Subuh Berjamaah, Gubernur Ansar Tinjau Proyek Jembatan
KEPRI, PROVINSI, - Mengawali hari kedua kunjungan kerjanya ke Kabupaten Kepulauan Anambas, pada Senin (5/4) pagi, Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad melaksanakan solat subuh berjamaah di Masjid Agung Baitul Makmur Tarempa. Usai solat subuh berjamaah Gubernur Ansar dengan khidmat mendengarkan tausyiah Subuh yang dibawakan oleh Drs. H. Handarlin Umar yang membawakan tema untuk tidak bersombong sebagai manusia di hadapan Allah SWT.
Kegiatan Subuh itu kemudian dilanjutkan dengan penanaman pohon kurma di lingkungan sekitar Masjid Agung Baitul Makmur Tarempa. Gubernur Ansar bersama dengan Bupati Kepulauan Anambas Abdul Haris bersama-sama menanam dan menyiram air ke pohon kurma yang ditanam.
Gubernur Ansar ingin agar pohon-pohon kurma yang ditanam ini tidak hanya sekedar sebagai pemanis belaka bagi lingkungan Masjid Agung, tetapi dapat dipanen buahnya untuk dijadikan penganan bagi jama’ah masjid atau dijual guna menambah kas masjid.
"Ini pohon kurma kan sayang kalau hanya dijadikan hiasan pelataran mesjid saja. Saya minta ini dirawat betul-betul lah supaya cepat dan bagus berbuahnya, apalagi ini bibitnya sudah bagus. Kalau bisa dijual lebih bagus lagi untuk menambah infak mesjid, nanti-nanti saya kunjungan kesini lagi dah bisalah kita makan buah kurma," ucapnya.
Selanjutnya Gubernur Ansar beserta rombongan menuju tempat peninjauan proyek Jembatan Selayang Pandang II. Masih menggunakan sarung dan kopiah Gubernur Ansar berboncengan motor dengan staf khusus Safaruddin Aluan ke lokasi proyek. Setibanya disana Gubernur Ansar didampingi oleh Bupati Kepulauan Anambas Abdul Harris dan Wakil Bupati Kepulauan Anambas Wan Zuhendra melihat progres pembangunan jembatan Selayang Pandang II.
Jembatan Selayang Pandang II dibangun dengan total dana 77,4 miliar dengan sistem sharing antara APBD Kabupaten Kepulauan Anambas dengan APBD Provinsi Kepulauan Riau. Saat ini masih dibutuhkan dana hibah dari Provinsi sebanyak 18 miliar guna menyelesaikan pembangunan jembatan.
Saat ditanya kapan pembangunan jembatan ini selesai, Bupati Abdul Harris menjawab jembatan Selayang Pandang II akan selesai pada bulan Desember 2021. Gubernur Ansar pun menekankan agar target bulan Desember tersebut dapat tercapai.
"Pengerjaannya harus di kebut terus ini. Supaya bulan Desember sudah bisa dinikmati masyarakat. Juga pembangunan jembatan ini harus bisa disesuaikan dengan perkembangan Tarempa jadi kalau Selayang Pandang I bisa dilalui mobil maka Selayang Pandang II harus bisa dilalui truk besar," kata Gubernur Ansar.
Jembatan Selayang Pandang II memiliki lebar 7 meter lebih lebar 2 meter dibandingkan dengan jembatan Selayang Pandang I yang berlebar 5 meter. Jembatan SP II juga sudah diuji ketahanannya sehingga bisa menahan beban kendaraan 30 ton. Nantinya Jembatan Selayang Pandang I akan dialihfungsikan menjadi jalur khusus sepeda dan jogging track. Kendaraan bermotor akan melewati jembatan Selayang Pandang II.
Usai meninjau progres pembangunan jembatan Selayang Pandang II Gubernur Ansar kemudian berkunjung ke RSUD Tarempa. Disana ia disambut langsung oleh kepala RSUD Tarempa dr. Rini dan berkeliling melihat ruangan-ruangan yang ada di rumah sakit tersebut antara lain ruang rawat inap, ruang poliklinik, ruang operasi, dan ruang radiologi.
Gubernur Ansar kemudian berjanji akan memberikan alokasi dana untuk alat-alat bantuan medis ke RSUD Tarempa sehingga pasien yang dirawat di Tarempa tidak perlu dirujuk ke Tanjungpinang atau Batam.
"Nanti kami Pemerintah Provinsi akan bantu dalam alat-alat seperti alat fisioterapi atau alat medical check up. Saya cuman minta Pemkab untuk merenovasi bagian-bagian rumah sakit biar lebih bagus lagi," tuturnya.
Terkait akreditasi RSUD Tarempa yang belum bisa terpenuhi karena terganjal syarat harus memiliki minimal 2 orang dokter spesialis Gubernur Ansar memberikan solusi agar menyekolahkan putra-putri daerah asli Anambas mengambil pendidikan dokter spesialis. Saat ini RSUD Tarempa hanya memiliki dokter spesialis kebidanan, sementara yang paling dibutuhkan adalah dokter spesialis penyakit dalam.
"Terkait akreditasi itu, kalau orang luar tidak mau bekerja dan mengabdi disini, kita berangkatkan anak-anak asli Tarempa ke universitas yang bagus, kita beri fasilitas yang bagus. Nanti mereka selesai ambil spesialisasi kita buatkan kontrak mau bekerja minimal 20 tahun, kalau melanggar komitmen itu kita denda," tegas Gubernur Ansar.
Gubernur Ansar pun mengakhiri kunjungan kerjanya hari ini di Tarempa dengan bersarapan bersama dengan tokoh-tokoh masyarakat Tarempa di Kedai Kopi Loka. Tampak gubernur berbincang santai dengan para tokoh masyarakat dan menerima nasihat dan masukan dari mereka. (HMS/TIO).