Kamis, 29 Oktober 2015 11:56:00

65 Ribu Hektar Kawasan TNTN Jadi Kebun Sawit

sawit. ilustrasi
RIAUONE.COM, RIAU, ROC, - Dari 84 ribu hektar kawasan Taman Nasional Tesso Nilo hanya tersisa 18 ribu hektar saja yang masih berupa hutan. Sisanya, sebanyak 65 ribu hektar sudah berubah fungsi menjadi perkebunan sawit dan perumahan illegal.
 
Hal itu dibenarkan humas World Wide Life Fund (WWF), Syamsidar Rabu (28/10/15). Padahal, tambahnya, kawasan Taman Nasional Tesso Nili itu merupakan kawasan hutan yang kaya akan keanekaragaman hayati.
 
"Taman Nasional Tesso Nilo merupakan block hutan yang kaya akan jenis flora dan fauna. Ribuan jenis tanaman langka tumbuh dan berkembang di block hutan tersebut. Selain itu, ribuan jenis satwa juga ditemukan di kawasan hutan tersebut. Terutama satwa dilindungi yaitu gajah (maximus sumatrae) dan harimau (phantera tigris sumatrae). Juga ada beruang madu, trenggiling, tapir dan lainnya," terang Sammy, panggilan akrab humas WWF itu.
 
Sebelumnya, kata Sammy, block hutan yang diapit sungai tesso dan nilo ini sangat luas. Namun pemerintah pusat memberikan ijin untuk perusahaan yang mengelola HPH. Setelah habis masa perijinannya, pemerintah pusat kemudian memberikan ijin untuk perluasan kawasan TNTN sehingga luasnya menjadi 84 ribu hektar.
 
"Sayangnya, saat ini hanya tersisa 18 ribu hektar saja. Selebihnya sudah berubah menjadi kebun sawit dan perumahan," katanya.
 
Disinggung upaya penyelamatannya, Sammy mengatakan bahwa untuk saat ini, WWF masih berkoordinasi dengan Balai TNTN dan BKSDA untuk menjaga kawasan hutan tersisa seluas 18 ribu hektar agar tidak menyusut.
 
"Ke depan, kita akan mendorong pemerintah melakukan upaya untuk mengembalikan lagi fungsinya menjadi kawasan hutan," katanya. (rtc/roc)
Share
Berita Terkait
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified