RIAU, NUSANTARA, - Perkembangan buruk terjadi di Kota Pekanbaru dan Kota Dumai terkait kabut asap dampak dari kebakaran lahan dan hutan yang berkepanjangan. Sejak Subuh, Senin (29/8/16) asap pekat memenuhi ruang udara. Menyesakkan dada dan membuat perih mata.

 

Di pekanbaru menurut Operation Service Manager Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru Hasturman, kondisi kabut asap di Pekanbaru terus memburuk dari kemarin. Pagi ini jarak pandang sempat sangat buruk. Hanya 600 meter. 

 

“Tadi, sekitar pukul 6.30 WIB asapnya sangat tebal, sehingga jarak pandang hanya 600 meter,” tuturnya menajwab riauterkini.com. 

 

Beruntung seiring waktu, bertambah siang asap menipis dan jarak pandang mulai membaik. Meski demikian, jarak pandang belum pada level normal. Tetap di bawah 2000 meter. 

 

Meskipun jarak pandang memburuk, namun Haturman memastikan sampai saat ini jadwal penerbangan di Bandara SSK II belum terganggu. Masih berjalan normal. 

 

“Jadwal penerbangan belum ada yang terganggu. Sejauh ini masih normal,” tegasnya. Sementara itu, berdasarkan hasil pantauan Satelit MODIS dan NASA, kemarin di Riau terpantaua 44 titik. Kabupaten Rokan Hilir paling parah dengan 32 titik api.

 

Di Kota Dumai, Senin pagi ini kondisi udara memperihatinkan, jarak pandang hanya berkisar 300 meter,  Andi warga Dumai mengaku kejadian serupa yakni kabut asap sudah beberapa pekan ini tak kunjung hilang. " Tahun dulu juga seperti ini, kita baca di media ada pengusaha bermodal besar yang akibatkan bencana asap di Riau, mulai dari pengusaha sawit dan penguasa perkebunan lain nya seperti kertas, masyarakat saat ini tidak bodoh lagi, informasi seperti berita kita dapatkan dari genggaman saja, karena sudah ada alat komunikasi seperti HP yang canggih untuk mengakses berita media online," demikian Andi. (rtc/roc).