RIAUONE.COM, PEKANBARU, RIAU, - Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang akan digelar di Pekanbaru, Riau menuai kritik. Sebab dalam penyelenggaraan internal itu HMI minta didanai dari uang rakyat yakni APBD Riau sebesar Rp3 miliar.

 

Anggaran sebesar Rp3 miliar jauh lebih besar dibanding dengan alokasi dana yang diperuntukan untuk pencegahan penanggulangan kebakaran lahan dan hutan (karlahut) di Riau.

 

"Dana APBD Riau sebesar Rp3 miliar untuk kongres HMI cukup fantastis dan tidak wajar. Bahkan ini jauh lebih besar dibanding dengan dana untuk pencegahan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di Riau yang hanya Rp1,4 miliar," kata Kordinator Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Riau, Usman dalam perbincangan dengan Okezone, Jumat (20/11/2015).

 

Seharusnya HMI, sebut Usman, lebih realistis. Apalagi dana yang dipakai untuk acara internal HMI adalah uang rakyat. Jika harus menggelar kongres di Riau, panitia seharusnya meminta bantuan dana ke alumni HMI.

 

"Dana pencegahan kebakaran hutan dan lahan yang merupakan dana untuk hajat hidup orang banyak aja tidak begitu banyak. Ini hanya untuk acara lima hari memakan dana Rp3 miliar dari APBD Riau. Ini gila! ini belum lagi kabarnya panitia kongres juga minta dana ke Pemkot Pekanbaru dan Pemkab Kampar. Memalukan! seharusnya acara internal HMI bisa diminta dari alumni HMI bukan uang rakyat yang dibebankan," ucapnya.

 

Kongres HMI akan digelar pada 22-26 November di Pekanbaru. Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga merupakan alumni dari HMI direncanakan akan membuka kongres. (*).

source : okezone