Jumat, 22 Juli 2016 07:17:00
Gara-gara Tarif, PSK Cantik Asal Bali ini Tewas Mengenaskan, Suami-nya Histeris
DENPASAR, BALI, - Kehebohan terjadi di Wisma Warga Puspita, Kelurahan Ubung, Denpasar. Rabu (20/7) pagi, seluruh tamu dan para karyawan setempat digegerkan dengan tewasnya Ni Luh Teti Ramuna (24).
Ramuna diketahui berprofesi sebagai perempuan panggilan alias PSK (Pekerja Seks Komersil). Belakangan diketahui pelakunya adalah Komang Arim Sujana (23) yang notabene pelanggan korban.
Cerita bermula saat Komang menginap di wisma ini pada 12 Juli lalu. Lantaran kesepian, sepekan kemudian Komang "menyewa" Ramuna untuk berkencan. Singkat cerita, datanglah korban ke kamar Komang.
"Mereka sudah sepakat, (kencan) tiga jam dibayarnya Rp 1 juta," ujar seorang sumber di kepolisian.
Selepas mereka melakukan hubungan terlarang, terjadilah cekcok antaran pelaku dan korban.
Menurut sumber itu, korban tiba-tiba meminta bayaran lebih. "Mintanya Rp 5 Juta," tambah dia.
Sontak, hal ini membikin pelaku naik pitam. Saking kesalnya, pelaku mencekik korban hingga tewas.
Usai menghabisi korban, pelaku kebingungan. Dia bolak balik mondar-mandir di depan kamarnya. Kelakuan pelaku diamati Ismail, karyawan Wisma Warta Puspita.
Karena curiga, saksi kemudian bertanya kepada pelaku. “Tapi, pada saat disapa, dia malah berusaha kabur,” ujar dia kepada polisi.
Merasa ada yang tidak beres, saksi kemudian menghubungi pemilik wisma. Bersama-sama pemilik wisma, saksi kemudian mengecek kondisi kamar pelaku.
Dan, disana akhirnya terkuak aksi bejat pelaku. Para saksi mendapati korban tergeletak di bawah tempat tidur. “Bersama Made Sudana, kami menghubungi Polsek Denbar,” bebernya.
Suaminya Menjerit Histeris
Olah TKP kasus pembunuhan yang menimpa Ni Luh Tety Ramuna (24) dikejutkan dengan kedatangan suami Ramuna, sebut saja Putu. Ketika datang, Putu langsung naik pitam.
Keladinya, dia tak percaya jika istrinya tewas mengenaskan di Pemondokan Wisma Warta Puspita, Jalan Pidada VI No. 5 Banjar Sedana Merta, Kelurahan Ubung, Denpasar Barat.
Putu bahkan langsung membanting helm yang dia pakai setbanya di TKP pembunuhan istrinya. "Iya ini suaminya," ujar kakak Ipar korban kepada awak media, kemarin.
Menurut dia, korban memiliki seorang anak berjenis kelamin laki-laki hasil buah cintanya dengan Putu. "Sekarang baru berusia tiga tahun," tambah dia sambil menutup rapat-rapat identitas keluarganya.
Selain berteriak histeris, dan membanting helmnya hingga pecah, suami korban mengancam akan menghabisi nyawa pelaku.
Adapun dalam olah TKP kemarin, selain memeriksa saksi, polisi juga memeriksa Komang. Warga Banjar Sanda, Desa Selulung, Kintamani, Bangli, ini diperiksa intensif di Unit Reskrim Polsek Denbar (Denpasar Barat).
Kepada penyidik, pelaku yang mengaku datang dari keluarga broken home ini mengaku memanggil korban karena diketahuinya korban adalah seorang cewek panggilan.
“Saat itu kesepakatannya tiga jam kencan Rp 1 juta,” ujar Kapolsek Denbar Kompol Wisnu Wardana. Namun, beberapa sumber menyebut, kesepakatan kencan berdurasi tiga jam dihargai Rp 3 juta.
Persoalan muncul pasca kencan. Pasalnya, ternyata korban minta bayaran Rp 5 juta. Cekcok pun terjadi; berujung pencekikan hingga korban berparas cantik itu tewas. (*/Jpg)
Share
Berita Terkait
Komentar