• Home
  • Nusantara
  • Indra Azwan, 23 Tahun Cari Keadilan dengan Jalan Kaki dari Sabang sampai Merauke
Jumat, 26 Februari 2016 23:11:00

Indra Azwan, 23 Tahun Cari Keadilan dengan Jalan Kaki dari Sabang sampai Merauke

PEKANBARU, RIAU, - Indra Azwan, Warga Blimbing, Malang, Jawa Timur, terus mencari keadilannya atas kasus tabrak lari yang menimpa anaknya, Rifki Andika (12), tahun 1993. Proses pencarian keadilan tersebut sudah sekitar 23 tahun lamanya. Kamis (26/2) kemarin dia sampai di Kota Pekanbaru Riau.
 
Kasus itu menggantung, Itu yang membuatnya kembali menjalani ritual berjalan kaki keseluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Hingga kini ia mencari keadilan itu dengan melakukan aksi jalan kaki keliling Indonesia supaya keadilan dapat segera ia temukan. Ia berjalan sejak 9 Februari 2016 lalu mulai dari Aceh-Medan Kini ia sampai di Pekanbaru sebagai warga negara yang tak terjamin hak hukumnya.
 
Aksi pertama pada 9 Juli 2010 dan tiba di Istana Negara 22 hari kemudian. Aksi kedua pada 27 September 2011 melalui jalur selatan, tapi tak sampai ke Istana karena ia sakit. Disusul aksi ketiga kalinya pada 18 Februari 2012 dan lagi-lagi dengan berjalan kaki, dan kembali tidak mendapatkan hasil yang maksimal. Karena itu lah yang membuat Indra memberanikan diri meminta keadilan kepada Tuhan, akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke Mekkah dengan berjalan kaki.
 
“Aksi ini saya lakukan bermula dari tragedi tabrak lari yang terjadi 8 Februari 1993 lalu. Anak sulung saya bernama Rifky Andika yang masih duduk di kelas 6 Sekolah Dasar (SD) waktu itu hendak menyeberang jalan di depan rumah di Malang. Tapi saat menyebrang anak saya ditabrak oleh mobil, tetapi mobil tersebut tidak berhenti, mobil tersebut melintas begitu saja, setelah di selidiki ternyata pengendara mobil tersebut adalah seorang polisi bernama Joko Sumantri” ujar Indra Azwan dalam Konferensi Pers di LBH Pekanbaru – YLBHI, “Aksi ini saya lakukan karena Pelaku Tabrak lari tersebut tidak tersentuh oleh hukum hingga sekarang, oleh karenanya saya mencari keadilan ke seluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke” sambung Indra.
 
Indra bercerita bahwa kasus ini pernah disidik oleh Makamah Militer (Mahmil) pada tahun 1999, akan tetapi hanya dihukum Penundaan Pendidikan selama 6 Bulan, lalu tahun 2006 kasus ini disidangkan lagi dan tahun 2008 juga disidangkan di Malang, namun hasilnya lagi lagi tidak sesuai yang diharapkan, pengadilan memutuskan kasus tersebut sudah kadaluarsa.
 
“saya sudah jumpa Presiden RI pada saat itu Bapak SBY, beliau berjanji akan menyelesaikan kasusnya, akan tetapi kasusnya juga tidak jelas, bahkan Bapak SBY memberikan saya uang sebesar 25 Juta Rupiah yang saya juga tidak mengerti uang itu untuk apa, uang tersebut saya kembalikan lagi ke Presiden” tambah Indra, “yang saya inginkan hanyalah Keadilan“ tegasnya.
 
Wakil Direktur LBH Pekanbaru David Sianturi SH menyatakan bahwa keadilan itu adalah hak setiap orang, tidak memandang suku, agama, ras dan juga jabatan, baik dia pejabatpun proses hukum harus tetap berjalan, “LBH Pekanbaru Bersama dengan Pak Indra berjuang mencari keadilan, kita berharap Presiden RI saat Ini bapak Joko Widodo tersentuh hatinya dan memanggil Indra serta menyelesaikan kasusnya” ujar David.
 
“ Kita juga meminta seluruh masyarakat Indonesia, Khususnya Kota Pekanbaru, untuk mendukung perjalanann Pak Indra, dan bersama berjuang mencari Keadilan” tambah David, oleh karenanya LBH Pekanbaru menyatakan sikap Mendukung  bapak Indra Azwan untuk mendapatkan Keadilan.
 
Setelah melakukan Konferensi Pers di LBH Pekanbaru, Indra Azwan bersama LBH Pekanbaru berjalan kaki ke Kantor Gubernur Riau untuk mendapatkan tanda tangan Plt Gubernur Riau, bahwa Indra Azwan telah sampai di Pekanbaru-Riau, akan tetapi Plt Gubernur Riau tidak di Kantor, Indra Azwan hanya mendapatkan tanda tangan Kepala Biro Umum Pemprov Riau, Azlizar Azis “Cuma tanda tangan saja, tidak ada berjumpa, dan tidak dipersilahkan berjumpa” kata Indra dengan perasaan kecewa.
 
 “Hanya ada 2 hal yang dapat menghentikan aksi jalan kaki saya, yang pertama Saya di panggil Presiden ke Istana, dan yang Kedua saya dipanggil oleh Tuhan yang Maha Kuasa” tutup Indra Azwan. (zar/rls).
Share
Berita Terkait
  • 7 tahun lalu

    Ini 5 Cara Memaksimalkan Jalan Kaki yang benar Biar Cepat Langsing

    KESEHATAN, - Kalau lagi ngomongin soal usaha biar cepat langsing, biasanya kita langsung terpikir untuk melakukan olahraga berat yang sangat menguras tenaga. Tapi pernah ng
  • 7 tahun lalu

    Diiringi Tabuhan Kompang , PKB Inhil Resmi Daftar ke KPU

     
    RIAUONE.COM, TEMBILAHAN  - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) menyerahkan dokumen pendaftaran partai politik (Parp
  • 8 tahun lalu

    Sebulan Jalan Kaki, Suku Anak Dalam Jambi Tiba di Padang

    PADANG, SUMBAR, -- Satu keluarga suku anak dalam, Jambi melakukan perjalanan menuju Muko-muko untuk menjenguk pamannya yang meninggal satu bulan yang lalu. Mereka melakukan
  • 10 tahun lalu

    Balap Liar di Kuansing Makan Korban, IRT Pejalan Kaki Tewas Tertabrak

    riauonecom, Kuansing, - Aksi trek-trekan alias balap liar di jalan Rusdji S Abrus atau jalan utama menuju kompleks Pemda kota Teluk Kuantan kembali memakan korban jiwa. Kali
  • Komentar
    Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified