Jumat, 05 Oktober 2018 07:03:00
Ini Fakta soal Kalimantan, Pulau yang Aman dari Gempa
NASIONAL, - Gempa bumi, Tsunami dan gunung meletus kian marak terjadi di Indonesia. Usai Lombok, gempa bumi dan Tsunami pun menghantam Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9) lalu.
Indonesia memang berada di kawasan cincin pasifik yang aktif karena pertemuan empat lempeng tektonik yakni Asia, Australia, Samudera Hindia dan Pasifik. Potensi bencana pun diperkirakan terjadi di Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara hingga Sulawesi.
Lantas, bagaimana dengan Kalimantan?
Peneliti Geologi Kegempaan LIPI Danny Hilman mengatakan Kalimantan relatif lebih aman dibandingkan dengan pulau lainnya. Pasalnya, pulau itu terletak lebih jauh dari batas lempeng.
Lihat juga: Korban Meninggal Gempa dan Tsunami Sulteng Capai 1.424 Orang
"Gempa bumi biasanya dekat dengan atau pada batas lempeng atau memang ada sesar [patahan] aktif di sana. Kalimantan itu kan jauh dari batas lempeng, tidak ada sesar aktif yang besar," tutur Danny saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (4/10)
Letak geografis ini berbeda dari Pulau Sulawesi yang setidaknya memiliki empat sesar aktif, yakni sesar Palu-Koro; sesar Saddang; Sesar Gorontalo; dan Sesar Matano.
Sesar Palu-Koro, menurutnya, adalah penyebab gempa Sulteng selain yang paling aktif dari seluruh sesar di Indonesia. Kekuatannya, tiga kali lipat dibandingkan dengan pergerakan sesar lainnya.
Danny mengatakan pada dasarnya masyarakat dan pemerintah Kalimantan juga harus mewaspadai bencana alam. Pasalnya Kalimantan juga pernah dilanda gempa bumi di Tarakan, Kalimantan Utara berkekuatan 6,1 SR pada 2015 lalu.
Sesar yang mengakibatkan gempa bumi di di Sulawesi Tengah ini ternyata disebut Danny masih menyambung dengan Sesar Palu-Koro. Data ini ia dapatkan dari hasil data batimetri dan seismik refleksi yang bisa menentukan sumber gempa dan struktur lapisan tanah.
Lihat juga: Bantu Relawan Palu, Perusahaan Asing Rilis Data Citra Satelit
Sesar Tarakan terlihat di bagian utara Kalimantan dan terbentang dari daratan sampai lepas pantai.
"Kalau di Tarakan saya tidak heran, Tarakan ada sesar aktif yang kelihatan. Saya melihat sesar itu di teluknya di lepas pantai," katanya.
Sesar Aktif di Kalimantan
Berdasarkan buku Peta Sumber dan Bahaya Gempa Bumi Indonesia 2017 yang dirilis oleh Pusat Studi Gempa Nasional Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat setidaknya ada tiga sesar aktif di Kalimantan.
Tiga zona sesar utama yang teridentifikasi di Pulau Kalimantan adalah sesar Tarakan, sesar Mangkalihat dan Sesar Meratus. Setiap sesar tersebut memiliki panjang lebih dari 100 km yang berpotensi menimbulkan gempa 7 SR.
Sesar Mangkalihat yang merupakan sesar mendatar, bisa terlihat di pantai Timur Kalimantan, sedangkan lainnya Sesar Meratus di bagian Selatan Kalimantan.
Danny juga mengatakan sebelumnya terdapat gempa di Sabah, Malaysia berkekuatan 6 SR pada 2015, yang berlokasi dekat dari Kalimantan Utara. Gempa itu mengakibatkan longsoran di Gunung Kinibalu dan kerusakan infrastruktur di Kota Ranau.
Berdasarkan jejak gempa di daerah Kalimantan, Danny menyimpulkan bahwa Pulau Kalimantan sesungguhnya tidak aman. Kalaupun ada yang bisa disebut relatif aman itu hanya wilayah Kalimantan Tengah, Timur dan Barat yang bebas dari gempa dan Tsunami.
"Meskipun aman 100 persen juga tidak, tidak aman juga. Gempa bumi bisa terjadi juga di mana pun. Masih ada kaitan jalurnya sesar dari Palu-Koro dan di Kalimantan Utara. Kalau di Kalimantan Tengah, Barat, dan Selatan, mungkin relatif dan dibilang aman dibandingkan sama wilayah lain," ujarnya. (cnn/net/*).
Share
Berita Terkait
A Year of Growth for VinFast: Navigating the Storm, Seizing Opportunity
HANOI, VIETNAM - 26 December 2024 - While the EV industry is enteri
From Farm to Screen: Shopee's Kempen Tani Cultivates Online Success for Agropreneurs
KUALA LUMPUR, MALAYSIA - 24 December 2024 -
Panitia Pekan Raya Biologi 2025 FKIP Unri Tingkatkan Persiapan Menuju Acara
*GC Ranked No. 1 in DJSI Chemicals Business Sector for Six Consecutive Years, Becoming the First and Only Company Worldwide
*GC Ranked No. 1 in DJSI Chemicals Business Sector for Six Consecutive Years, Becoming the First and Only Company Worldwide to Achieve This, Reaffirming Its role as a
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified