NUSANTARA, - Rapat Panitia Kerja Banggar DPR menyetujui subsidi listrik Rp44,98 triliun dari semula Rp48,56 triliun. Adapun, subsidi ditujukan bagi 19,8 juta pelanggan 450 Volt Ampere (VA) dan 4,05 juta pelanggan 900 VA. Penetapan penerima subsidi listrik berdasarkan data dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).

 

"Subsidi listrik ditetapkan dari Rp48,56 triliun menjadi Rp44,98 triliun," tutur Pimpinan Badan Anggaran DPR Said Abdullah, Rabu (21/9).

 

Menanggapi itu, Pelaksana Harian Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Ronggo Kuncahyo mengatakan jumlah penerima subsidi menjadi lebih kecil saat dicocokkan dengan data yang dimiliki TNP2K.

 

Sebagai gambaran, dari data pelanggan awal yakni sebanyak 45 juta pelanggan berkurang menjadi 23,56 juta pelanggan. Dengan demikian, terdapat 21,94 juta pelanggan yang tak lagi mendapat subsidi. Sebagai imbas selisih data tersebut, terdapat penyesuaian tarif secara bertahap pada 2017.

 

Untuk pelanggan 450 VA, katanya, tarif akan disesuaikan selama empat tahap yakni Januari, Maret, Mei dan Juni. Sementara, pelanggan 900 VA akan disesuaikan tarifnya dalam tiga tahap yaitu Januari, April dan Juni. Namun, kenaikan tarif tersebut belum melewati pembahasan di Komisi VII melalui Rapat Kerja dengan pelaksana tugas menteri ESDM. (*/bc/int)