Selasa, 04 Oktober 2016 11:00:00
Karhutla tak Berkesudahan, Tiga Helikopter Bom Air Karhutla di Dumai
RIAU, NUSANTARA, - - Sebanyak tiga unit helikopter dan satu pesawat pada Senin melakukan operasi pengeboman air guna menanggulangi kebakaran hutan dan lahan yang terpantau di Kota Dumai, Provinsi Riau.
"Hingga sore tiga heli telah melakukan 284 kali pengeboman air di wilayah tersebut," kata anggota tim udara Satgas Karhutla Riau, Lettu Sherif Yanuardi kepada Antara di Pekanbaru.
Sherif mengutarakan tiga helikopter yang terdiri dari dua unit MI-8 masing-masing dengan identitas UR-CMJ dan EY-225 bergantian melakukan pemadaman di pusat titik api yang terpantau sejak akhir pekan kemarin.
Pemadaman dengan dua heli berkapasitas lima ton sekali terbang itu turut diperkuat dengan satu helikopter jenis Sikorsky S-61 yang pada hari ini juga melakukan pemadaman di Rantau Bais Rokan Hilir serta Kandis, Siak.
Sementara pesawat Air Tractor juga turut melakukan pemadaman selain fungsi utamanya untuk patroli udara.
"Laporan terakhir titik api di Siak berhasil dipadamkan. Rantau Bais dan Dumai masih menyisakan asap tipis. MI-8 masih kita standby kan di Dumai," ujarnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan titik panas di Sumatera pekan ini mengalami fluktuasi karena terjadi musim kemarau basah yang tidak merata di setiap provinsi.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru Slamet Riyadi berujar meski kemarau basah, tapi titik panas berpotensi muncul dengan tingkat kepercayaan kebakaran hutan dan lahan di atas 50 persen.
"Sore ini, satelit deteksi empat titik di Sumatera dengan wilayah penyebaran pada tiga provinsi yakni Sumatera Selatan dua titik serta Lampung dan Jambi sama-sama satu titik," ucapnya.
Kondisi itu berbeda dengan pantauan satelit pada pukul 7.00 WIB di mana ada 18 titik panas di Sumatera yang terdeteksi satelit milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA).
Titik panas tersebut tersebar pada tiga provinsi yakni wilayah terbanyak di Aceh dengan sembilan titik, lalu di Sumatera Utara terpantau delapan titik dan di Riau sendiri satu titik.
"Satu titik di Riau berada pada Kabupaten Pelalawan, tapi masih level of confident (tingkat kepercayaan) kebakaran hutan dan lahan di bawah 70 persen. Atau belum jadi titik api," terangnya.
Sepekan lalu, Slamet mengingatkan titik panas terbanyak terjadi pada Selasa (27/9) sore dan Rabu (28/9) pagi dengan jumlah 40 titik.
Namun pada pekan ini diperkirakan bakal mengalami penurunan terutama di Riau.
"Oktober dan November, Riau bakal alami puncak kemarau basah akibat mendinginnya suhu muka air laut di Samudera Pasifik. Maka wilayah sekitar seperti Jambi dan Sumatera Barat ikut rasakan dampak fenomena alam itu," jelasnya.
Meski bulan ini merupakan puncak kemarau basah, namun Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Provinsi Riau mengaku, tetap secara rutin melakukan patroli udara memantau titik api. (ant/int/*).
Share
Berita Terkait
Asap mulai Selimuti Riau, Kapolda Riau Siap Laksanakan Arahan Presiden Untuk Pengendalian Karhutla
RIAU, - Usai mengikuti arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang pengendalian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang berlangsung di Istana Negara pada Kapolda
Musim Panas Awas Karhutla, Rakorsus Karhutla Tahun 2021 di Riau Bahas 13 Jurus Penanganan Karhutla
RIAU, PEKANBARU - Gubernur Riau, H Syamsuar, Pangdam I/BB, Mayjen TNI Hassanudin, Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, Danrem 031/WB, Brigjen TNI M Syech Ismed, Kal
Langit Biru Siak Mulai Dihiasi Asap Karhutla, Api Agak Sulit di Padamkan
RIAUONE.COM, SIAK - Langit biru negeri istana mulai berlahan dihiasi asap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Seluas 2 hektare lahan gambut di
Asap Kebakaran Lahan Sebabkan 13 Ribu Warga Tanah Datar Menderita ISPA, Sesak dan Sulit Nafas
NASIONAL, - Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) membuat 13.571 warga Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, terkena penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (
Komentar