RIAUONE.COM, DUMAI, RIAU, ROC, - Mobil tangki pengangkut minyak hasil olahan kelapa sawit untuk memenuhi beberapa perusahaan yang berada di Kecamatan Sungai Sembilan, terpaksa dihentikan oleh masyarakat Kelurahan Purnama, Kecamatan Dumai Barat, Kamis (17/9/15) tadi.

 

Blokir jalan akses masuk mobil tangki CPO itu dalam rangka menyuarakan kemarahan warga yang kerap menjadi korban lakalantas hingga meninggal dunia. Selain itu, mobil tangki CPO itu sendiri sudah tidak mengikuti aturan main dan bisa dikatakan beroperasi selama 24 jam nonstop menyalurkan bawaanya menuju lokasi industri di Lubuk Gaung tersebut.

 

Ketua LMPK Purnama, Zulkifli, mengatakan bahwa masyarakat sudah marah dengan aktivitas mobil tangki yang tidak mengikuti jadwal yang sudah ditetapkan pada beberapa waktu lalu. Dimana, seharusnya mobil tangki itu melintas di Jalan Purnama mulai dari pukul 8.00 WIB atau tepatnya setelah anak-anak sekolah sudah masuk ke sekolahannya masing-masing. Tapi realita dilapangan tidak demikian, mobil tangki tonase berat itu main hajar dan tidak menggubris jadwal yang sudah ditetapkan sebelumnya.

 

"Apa tidak marah warga disini melihat seenak perutnya saja mobil tangki masuk dan tidak mengikuti jadwal yang sudah ditentutakan. Ironisnya lagi, disimpang TPI Purnama paling sering terjadinya kemacetan, mengingat petugas dari Dinas Perhubungan Kota Dumai tidak ada. Kejadian ini sangat kronis kalau pemerintah sendiri tidak mau peduli dengan kondisi keselamatan masyarakat terkusus pada anak-anak di Purnama," tegas Zulkifli, kepada media usai aksi blokir jalan.

 

Senada juga disampaikan Ketua RT 10, Kelurahan Purnama, Khairudin. Dia meminta kepada seluruh mobil tangki CPO untuk balik arah sebelum akhirnya masyarakat di Kelurahan Purnama mengambil tindakan keras dalam rangka menyuarakan kekecewaan dan kemarahnya. Sebab, kejadian seperti ini sudah berlangsung selama tiga pekan belakangan dan mobil tangki CPO itu tidak menggubris kesepakatan jadwal masuk melintas di jalan lingkungan penduduk di Kelurahan Purnama.

 

"Tadi malam saja sudah terjadi korban lakalantas yang menyebabkan pengendara sepeda motor tewas terlindas mobil tangki CPO. Kalau sudah begini tentunya jelas titik akar permasalahan yang terjadi. Mobil tangki tonase berat seenaknya saja melintas di jalan kami tanpa menghiraukan jadwal masuk sesuai kesepakatan bersama yang dibuat pada kesempatan beberapa waktu lalu. Kami minta pemerintah tak tutup mata dengan permasalahan ini," ujar Khairudin.

 

Dalam aksi blokir jalan itu mendapat simpatik dari Anggota Komisi III DPRD Dumai, Sarifah. Dia datang kelokasi blokir jalan dan menyuarakan nada sama dengan masyarakat di Kelurahan Purnama. Langkah kongkrit ini menurut Srikandi asal Purnama itu akan dibawa ke meja hearing lembaga DPRD Dumai bersama Dinas Perhubungan Kota Dumai berserta beberapa perusahaan industri CPO yang berada di Kecamatan Sungai Sembilan dalam waktu dekat ini.

 

Sarifah sendiri juga menyoroti tidak efektifnya lampu traffic light yang berada di Simpang TPI menuju Jalan Purnama, Kecamatan Dumai Barat tersebut. Keberadaan lampu traffic light itu juga dinilai membuang anggaran saja, dan keberadaan sopir tangki CPO juga kerap tidak mengikuti aba-aba dari rambu-rambu yang berada di persimpangan empat itu hingga akhirnya menimbulkan kemacetan cukup panjang.

 

"Kami bersama masyarakat meminta dimana seharusnya pihak Dishub harus stanbye menjaga persimpangan agar tidak lagi mengakibatkan kemacetan. Kalau Dishub tak mampu menertibkan lalu lintas disini bilang saja terus terang kepada masyarakat, kalau kurang personil biar kita bantu tambakan. Ini menyangkut kenyamanan masyarakat didaerah ini dan kami tidak ingin menjadi korban terus menerus akibat kelindas mobil tangki CPO dan lain sebagainya," tegasnya. (dsc/roc).