PADANG, SUMBAR, -- Satu keluarga suku anak dalam, Jambi melakukan perjalanan menuju Muko-muko untuk menjenguk pamannya yang meninggal satu bulan yang lalu. Mereka melakukan perjalanan sejak satu bulan yang lalu dari kampungnya di Bungo bersama belasan anggota keluarganya.

 

"Kami berangkat 14 orang dari Bungo dengan berjalan kaki sejak satu bulan yang lalu," ujar salah satu anggotanya, Unto (39) saat tiba di Padang di Jalan Raya Padang Indarung, Minggu 21 Agustus 2016.

 

Suku anak dalam yang terkenal di daerah Provinsi Jambi itu berjalan kaki karena tidak memiliki uang untuk membayar ongkos bus. Untuk bisa bertahan hidup dalam perjalanan yang panjang tersebut mereka hanya mengandalkan uang sumbangan dari masyarakat yang daerahnya mereka lalui.

 

"Kami sudah tidak punya uang dan ada anggota kami yang mabuk jika naik kendaraan," lanjutnya.

 

Pakaian lusuh yang dipakainya membuktikan perjuangannya dalam melakukan perjalanan yang sangat jauh. Tidak hanya orang dewasa saja yang berjalan kaki, 8 orang anaknya juga ikut berjalan kaki menuju tempat yang mereka tuju.

 

Seorang ibu-ibu juga terlihat menggendong anaknya yang diperkirakan baru berumur 2 tahun dan anak-anak lainnya ikut berjalan kaki bersamanya. Sementara anggotanya yang laki-laki menyandang karung dijadikan tas yang berisi pakaian dan alat untuk memasak.

 

Jarak yang telah mereka tempuh diperkirakan telah mencapai 283 kilometer dari jarak Muaro Bungo ke Padang.

 

"Paman yang meninggal namanya Celong (45) dan kami akan melakukan upacara kematiannya di Muko-muko," sambungnya.

 

Menurutnya ia bersama keluarganya tidak akan menetap lama di Muko-muko, hanya melakukan upacara kematian dan menginap beberapa hari lalu kembali lagi ke Muaro Bungo dengan berjalan kaki. (*/kpc).