NUSANTARA, - Harga timah dunia terus bergerak mencari titik keseimbangan baru. Setelah sempat turun akibat kondisi ekonomi global yang melambat, harga timah diperkirakan kembali membaik tahun depan.

 

Market Analysis International Tin Research Institute (ITRI) Peter Kettle menyampaikan, berdasarkan analisis yang dilakukan, keseimbangan harga timah dunia akan terbentuk pada 2020.

 

”Harga timah akan menyentuh level US$22.500-23.000 per metrik ton dengan asumsi permintaan akan timah tumbuh menjadi lebih dari 280.000 metrik ton.

 

Sejumlah perusahaan timah telah secara berkala melaporkan cara produksi mereka secara detail. ”Secara standar ramah lingkungan ini sudah naik beberapa langkah dalam beberapa tahun terakhir,” katanya. Berdasarkan data dari bursa perdagangan Indonesian Commodity and Derivatives Exchange (ICDX), harga timah mengalami peningkatan cukup signifikan, Kamis (22/9).

 

Sejak Januari hingga September 2016 pergerakan harga timah di Indonesia meningkat 35,48 persen menjadi Rp19.000 per metrik ton. CEO ICDX Megain Widjaja mengatakan, di tengah perekonomian yang melambat, industri timah Indonesia justru mampu menunjukkan tren harga yang positif. Pada akhir Agustus 2016 harga timah di ICDX berhasil menembus level US$19.000 per metrik ton, naik 40 persen sejak Januari 2016,” ujarnya.

 

Menurutnya, peningkatan harga timah akan menjadi angin segar bagi segenap pelaku industri timah tanah air. (*/ok/dc)