RIAUONE.COM, Jakarta, - Humas PLN Sumut Mustafrizal mengungkapkan, pada awal tahun 2016 ini, tarif dasar listrik (TDL) untuk golongan 1.300 dan 2.200 VS mengalami penurunan. Per Januari 2016, tarif turun sebesar 11%. Disebutkannya penurunan tarif ini dipengaruhi penurunan kurs dolar AS, harga minyak dunia dan tingkat inflasi.

 

Disampaikannya, setiap bulannya tarif listrik yang tidak disubsidi pemerintah akan tergantung dengan pasar. Harga akan dipengaruhi oleh kurs dolar, harga minyak dunia dan tingkat inflasi. "Sebelum kita menerima daftar tagihan listrik, tepatnya satu minggu sebelum keluar, kita sudah mengetahui berapa tarif listrik di pasar. Dan sejak November kemarin, ini cenderung mengalami penurunan," ungkap Mustafrizal.

 

Adapun penurunan tarif hanya berlaku pada 1.300 dan 2.200 VA. Untuk tarif dasar listrik di golongan 4.500 dan 900 Va tidak ada perubahan tarif. "Terkhusus tarif 4500 dan 900 VA belum ada turun dan tidak naik juga tarifnya. Karena ini kan masih di subsidi. Masih pembahasan juga di pusat, karena ada perbedaan data antara PLN dan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) terkait data orang miskin yang patut disubsidi," Mustafrizal menjelaskan.

 

Pihaknya masih menunggu hasil verifikasi yang dijadwalkan selama 6 bulan ke depan. Sementara itu, saat ini energi listrik di Sumut pada level aman walaupun pas-pasan. Sumut memiliki 1.800 MW energi listrik dengan cadangan 50 MW. Terkait dengan program 35.000 Mw, Mustafrizal mengatakan Sumut mendapatkan jatah. Yakni pembangunan pembangkit listrik di Pangkalan Susu untuk unit III dan IV. (et).