Jumat, 27 November 2015 15:23:00
DPRD Riau Mulai "nyeleneh"
WOOOW, Dicari Rumah Sewa Rp30 Juta Sebulan untuk Anggota DPRD Riau
RIAUONE.COM, PEKANBARU, RIAU, ROC, - Tahapan pembahasan RAPBD Riau 2016 mulai dilakukan DPRD Riau. Meski baru, namun sudah memunculkan kontrofersi terkait adanya usulan penambahan tunjangan perumahan bagi 65 wakil rakyat. Selama ini mereka sudah menerima Rp19 juta setiap bulan, minta ditambah Rp11 juta, hingga menjadi Rp30 juta setiap bulan.
Para wakil rakyat merasa berhak mendapatkan tambahan jumlah tunjangan perumahan, menyusul kenaikan status mereka dari pejabat eselon II menjadi pejebat eselon I.
Riauterkinicom mencoba menelusuri nilai sewa porperti di Kota Pekanbaru. Mulai dari kawasan bisnis Jalan Jendral Soedirman sampai ke beberapa perumahan elit, seperti Nirvana Residence di Jalan Soekarno Hatta. Ternyata tidak ditemukan adanya porperti, baik rumah toko (Ruko) maupun rumah tinggal yang nilai sewanya ‘selangit’.
Misalnya, harga kontrak rumah tempat tinggal di Nirvana Residence, dengan harga jual Rp3,5 miliar, satu unit rumah di kawasan elit Jalan Soekarno –Hatta tersebut dipatok Rp tak sampai Rp50 juta kontraknya setiap tahun. Itupun sudah lengkap dengan perabotnya.
Bahkan sebuah rumah cukup besar dengan empat kamar berlokasi di belakang gedung DPRD Riau nilai kontraknya hanya Rp30 juta setahun. Juga lengkap dengan perabotnya.
Sementara untuk Ruko di Jalan Jenderal Soedirman Pekanbabaru, di sektiar Jalan Hang Tuah sampai pelita pantai, yang bisa dibilang merupakan kawasan termahal kontraknya juga masih dibawah Rp30 juta setahun.
Lantas di mana dan seperti apa rumah dengan nilai sewa sampai Rp30 juta, seperti yang diinginkan para wakil rakyat?
“Tidak mungkin ada rumah sewa semahal itu. Tigapuluh juta itu bisa bisa untuk bangun satu unit rumah sederhana,” ujar Ujang Rahmadi, seorang pengusaha perumahan., Jumat (27/11/15).
Sebagai praktisi binis porperti, Ujang menyebut nilai Rp30 juta sebulan untuk uang tunjangan perumahan wakil rakyat sangat tidak masuk akal. Sangat tidak riil dan cenderung manipulasi.
“Saya tidak tahu parameternya apa, sehingga bisa menetapkan nilai semahal itu untuk tunjangan perumahan,” kritiknya. (rtc/roc).
Share
Berita Terkait
Komentar