- Home
- Opini-Tokoh
- Menakar Kekuatan Generasi Muda Indonesia
Sabtu, 28 Agustus 2021 15:16:00
Menakar Kekuatan Generasi Muda Indonesia
Oleh: Yusuf Nurohman
Generasi muda harus kuat dan tangguh. Sebagaimana kita ketahui, Indonesia sangat kaya akan sumber daya manusianya. Dengan jumlah penduduk yang mencapai 270 juta jiwa lebih, dimana 25 persennya adalah generasi milenial. Ditambah lagi generasi Z yang mencapai angka 27 persen, potensi kekuatan anak muda bangsa ini sungguh luar biasa.
Namun, besar dari segi kuantitas saja tidak cukup jika tidak dibarengi tingginya kualitas. Dengan mendominasinya jumlah generasi muda yang ada di Indonesia, tentu ini mengisyaratkan bahwa Indonesia punya potensi yang besar untuk membangun bangsa. Memiliki sumber daya manusia yang sangat banyak, ibarat memiliki gunungan emas yang siap dimanfaatkan kapan saja dibutuhkan.
Kawula muda merupakan generasi yang sangat produktif. Jika ini digali dengan sebaik-baiknya, maka cita-cita menuju Indonesia Emas 2045 sudah pasti akan terwujud. Indonesia akan melesat menjadi bangsa yang maju dan siap bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
Keberadaan generasi muda yang begitu besar tentu harus disikapi dengan bijak oleh pemerintah. Karena potensi besar ini bukan hanya akan menimbulkan dampak positif saja. Tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan dampak negatif juga.
Pemerintah harus peka terhadap keberadaan mereka dengan menyediakan ruang-ruang untuk berinovasi, menyalurkan bakat, kemampuan, dan mengembangkan diri. Jika hal tersebut tidak dilakukan, keberadaan mereka justru akan berbalik menjadi petaka bagi bangsa ini sendiri.
Generasi muda harus siap menghadapi tantangan di masa depan. Ibarat lokomotif, sejatinya keberadaan mereka mampu menggerakkan denyut nadi kehidupan. Kaum muda harus diberdayakan sesuai dengan kapasitas masing-masing. Menempatkan mereka pada sektor-sektor yang tepat akan melampaui batas ketertinggalan selama ini.
Sebagai generasi yang punya potensi besar, pemuda harus kuat, tangguh, tidak mudah menyerah dan berputus asa. Kaum muda sudah selayaknya mampu menempa diri dengan belajar dari hambatan dan kegagalan yang pernah dialami baik oleh diri sendiri maupun orang lain.
Orang yang gagal bukanlah orang yang gagal dalam hidupnya lalu berputus asa, namun orang yang gagal adalah orang yang tidak pernah mencoba. Kesuksesan bukanlah didapat dari kemudahan dan kesenangan, namun belajar dari sebuah kegagalan.
Muda adalah kekuatan. Menjadi pemuda yang kuat dan tangguh tentu bisa dengan berbagai cara. Kondisi dunia yang sangat dinamis seperti saat ini merupakan tantangan yang berat bagi penduduknya, termasuk para generasi muda. Seberapa resilien anak muda bangsa ini?
Generasi muda yang kuat dan tangguh harus punya daya lenting yang besar untuk bangkit dari keterpurukan. Siapa yang mampu bertahan dan berdaya saing, mereka akan survive.
Namun, mereka yang tidak memiliki kemampuan untuk itu, akan tenggelam dan kalah.
Lantas, seperti apa orang-orang yang akan survive itu? Mereka adalah orang-orang yang memiliki kompetensi sebagai berikut:
1. Berpikir kritis (critical thinking). Kondisi negara dengan beragam permasalahan sangat membutuhkan orang-orang yang terbiasa berpikir kritis untuk menanganinya. Dengan kecerdasan yang dimiliki, mereka mampu menemukan solusi yang tepat pada setiap permasalahan.
2. Tidak mudah menyerah. Generasi kuat tidak mudah menyerah. Sebesar apapun hambatan yang dihadapi, mereka akan berusaha untuk melaluinya.
3. Kreatif dan inovatif. Peka terhadap perkembangan zaman. Melihat setiap tantangan sebagai peluang, bukan hambatan.
4. Pekerja keras. Selalu bersungguh-sungguh, tidak lemah, tahan banting, dan bermental baja.
5. Pemberani. Hanya para pemberani yang mampu menghadapi tantangan besar di masa yang akan datang.
6. Selalu berpikir dan bertindak positif. Yang dibutuhkan untuk memajukan bangsa ini adalah orang-orang yang selalu berpikir dan bertindak positif tentunya.
7. Memiliki visi dan misi yang jelas dalam hidupannya. Para visioner hidupnya akan terarah. Memiliki target pencapaian di setiap rencana yang mereka buat. Tentu hal ini sangat dibutuhkan bagi para calon negarawan kita.
Jika setiap pemuda memiliki kriteria seperti yang diharapkan, ini adalah pertanda baik. Telah terkumpul kekuatan yang maha dahsyat untuk Indonesia yang terus bertumbuh.
Seperti yang kita ketahui, saat ini begitu urgennya mempersiapkan future leader yang akan melanjutkan perjuangan menuju Indonesia yang lebih baik.
Pemimpin masa depan yang akan membawa Indonesia menjadi bangsa yang bermartabat, demokratis, dan terbuka menerima keberagaman.
Kondisi bangsa yang tidak stabil sangat membutuhkan pemikiran-pemikiran yang cemerlang dari para pemuda yang survive dan welcome terhadap keterbukaan.
Cut Nyak Dien pernah berkata
"Penjagaan terbaik bagi generasi muda adalah contoh yang baik bagi generasi tua,"
Dari kalimat ini, dapat kita pelajari bahwa tidak selamanya yang layak menjadi contoh dan memegang kendali hanyalah generasi tua. Perilaku dan tindakan yang baik dari generasi muda juga bisa dijadikan teladan.
Tidak selamanya hal-hal baik hanya dapat dicontoh dari kalangan yang lebih senior. Bangsa yang baik harus berlapang dada dan mau membuka pintu hatinya untuk selalu belajar meskipun dari yang lebih muda dengan tidak mengesampingkan generasi terdahulu yang lebih berpengalaman tentunya. Mau memberi kesempatan yang muda untuk menghimpun kekuatan. Itulah harmonisasi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Berjuang bersama tentu akan lebih baik. Seperti yang telah dicontohkan para pejuang terdahulu dalam merebut kemerdekaan. Bersama kita kuat, bersatu kita bangkit. Together we are strong, united we rise.
Laporan: Masroni