- Home
- Opini-Tokoh
- Nyeri Dada, Kapan Anda Harus Menghubungi Ambulans?
Senin, 19 Januari 2015 12:24:00
Nyeri Dada, Kapan Anda Harus Menghubungi Ambulans?
riauonecom, Pekanbaru, roc, - Nyeri dada tidak semuanya karena penyakit jantung koroner. Gangguan paru, otot, sendi, dan gangguan pada sistem pencernaan dapat menyebabkan keluhan nyeri dada. Bahkan, sebagian besar keluhan nyeri dada bukanlah karena gangguan jantung, dan pasien yang dirawat ruang emergency dengan keluhan nyeri dada belum pasti penyebabnya karena serangan jantung.
Bagi seorang dokter, yang cukup memprihatinkan sebenarnya adalah bukan merawat seseorang di ruang emergency yang disangka mengalami serangan jantung, kemudian setelah difollow-up ternyata tidak demikian. Tapi, adalah seseorang yang mengalami nyeri dada karena serangan jantung, namun membiarkannya. Pengalaman saya, banyak pasien yang seperti itu, salah seorang di antaranya adalah pasien di bawah ini.
Pasien, seorang lelaki, usia 55 tahun, ceritanya sedang mengikuti rapat penting di Ibu kota Provinsi. Sekitar satu jam sebelum beliau mengeluh nyeri dada, beliau baru saja membawakan materi di depan peserta rapat. Saat menunggu waktu diskusi dan tanya-jawab itulah timbul nyeri dadanya.
"Sudah berapa lama Anda merasakan nyeri itu?" Tanya saya
"Cukup lama, Pak Irsyal", jawabnya
"Lebih dari 20 menit?", saya mencoba meyakinkan
"Ya, sekitar itulah"
"Apakah nyeri itu menetap, atau hilang timbul?"
"Kelihatannya tetap dokter", ungkapnya
"Kalau Anda gerakan dada Anda, atau Anda tekan, apa tambah sakit?"
"Tidak dokter"
"Ada gejala lain yang anda rasakan?"
"Saya mulai sedikit berkeringat dokter"
"Kalau begitu Anda segera telepon ambulans dan harus segera dirawat di rumah sakit".
"Saya menunggu waktu diskusi sebentar lagi, tanggung, dalih pasien".
Saya tidak tahu persis apa yang terjadi pada beliau setelah saya berusaha membujuknya agar segera menghubungi rumah sakit. Menurut cerita teman-teman yang ada di dekatnya, beliau masih tetap bertahan sampai acara diskusi selesai. Dan, setelah itu, cerita mereka lagi, pasien juga mengeluh mual, muntah, kelihatan pucat, bercucuran keringat, sesak nafas, seperti mau pingsan. Tidak lama setelah sampai di ruang gawat darurat pasien meninggal.
Lalu, seperti sedikit saya singgung di atas, penyebab nyeri dada itu tidak hanya karena serangan jantung, tapi bila tanda dan gejala seperti yang dialami pasien di atas, yang sangat khas untuk serangan jantung--- walaupun demikian, tidak semua serangan jantung juga dengan gejala yang lengkap dan khas seperti itu, bahkan tanpa rasa nyeri yang prominanpun bisa terjadi-- maka, waktu, dan pertolongan cepat dan tepat adalah sangat penting.
Nah, Lebh jelas lagi, "Canadian Heart and Stroke Foundation" memberikan rekomendasi bila Anda mengalami gejala seperti dibawah ini, maka Anda harus menghubungi ambulans segera:
1. Nyeri dada Anda tidak menghilang dengan istirahat, atau berlangsung 20 menit atau lebih pada saat serangan-- nyeri yang dikaitkan gangguan jantung adalah nyeri yang dirasakan sebagai rasa terbakar, diremas, diikat, rasa ditekan, dihimpit, atau ada beban berat. Setelah 20 menit kekurangan aliran darah ke otot jantung Anda, resiko kerusakan otot jantung anda meningkat.
2. Nyeri dada menjalar ke lengan, leher, dagu, dan pundak belakang.
3. Anda merasa sesak nafas, mual, muntah, berkeringat, pucat, atau Anda merasa seperti mau pingsan.
Jadi, bila Anda mengalami nyeri dada seperti di atas, harusnya Anda segera menghubungi ambulans atau rumah sakit, jangan di tunda-tunda. Sekitar 75 % kematian akibat serangan jantung terjadi pada jam pertama serangan. Dan, bila Anda segera mendapatkan pertolongan yang tepat, menurut penelitian, kesempatan Anda tertolong mencapai 90%. Artinya, dari setiap orang yang mengalami serangan jantung, lebih dari 18 orang akan selamat. (*).
Share
Berita Terkait
Babak Baru Kasus Bunuh Diri dr PPDS di RSUP dr Kariadi, Kemenkes Temukan Bukti Baru, dr Wajib Setor ke Seniornya 20-40 Juta per Bulan
HUKRIM, NASIONAL, -
Israel Panik, Ngaku Punya Alat Perang Canggih tapi Drone Hizbullah Masuk Rumah PM Netanyahu
DUNIA, - Drone pengintai
Ini Dokter yang Viral atas Dugaan Kasus Bullying PPDS Undip, Namanya Prathita Amanda Aryani
NASIONAL, KESEHATAN, - Ini latar belakang pendidi
Dokter Muda PPDS Undip Ini Bunuh Diri Gegara Bullying di RSUP Dr Kariadi Semarang
NASIONAL, - Sebuah buku p
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified