- Home
- Opini-Tokoh
- Optimalisasi Peran dan Fungsi KNPI Menuju Organisasi Modern, Profesional
Minggu, 07 Desember 2014 12:12:00
Optimalisasi Peran dan Fungsi KNPI Menuju Organisasi Modern, Profesional
riauonecom, Jakarta, roc, - Saya sangat ingin bisa ambil bagian memberikan sumbangan pemikiran untuk kemajuan KNPI dalam forum Musda yang akan dilaksanakan pertengahan Desember 2014 ini, tapi karena harus kembali bertugas di Provinsi Aceh maka saya sengaja membuat tulisan ini sebagai salah satu bahan diskusi bagi adik-adik peserta Musda KNPI Riau tahun 2014 ini. Sebagai senior di KNPI besar harapan agar organisasi berhimpun pemuda Indonesia menjadi organisasi modern, profesional, bermarwah dan berharga diri.
Kita harus mengakui sebagai wadah berhimpun, KNPI semakin hari semakin jauh dari pemuda. Keberadaannya terasa hambar dan tidak lagi mampu memainkan peran-peran strategis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Berbagai permasalahan yang muncul dimasyarakat, khususnya terkait kepemudaan tidak mampu direspon dengan cepat. Api reformasi yang menjilati hampir sekujur tubuh kehidupan berbangsa dan bernegara, ternyata tidak mampu menyentuh, membakar dan mendorong terjadinya perubahan terhadap wadah berhimpun pemuda ini.
Pemuda sebagai inti dari kekuatan bangsa yang seharusnya tampil digarda terdepan melakukan sentakan penyadaran terhadap saluran birokrasi kita yang telah disumbat karat kolusi, korupsi dan nepotisme. Tapi dengan dada lapang juga harus kita akui harapan masih jauh dari kenyataan. KNPI juga tidak jauh berbeda.
Harus diakui semakin hari KNPI semakin jauh dari pemuda dan organisasi kepemudaan yang tumbuh bagaikan jamur tapi sayangnya banyak yang mandul. Banyak istilah untuk menggambarkan parahnya kondisi organisasi kepemudaan kita saat ini, ada yang mengibaratkan cendawan dimusim hujan, kalau ada Pemilu, Pilkada dan Musda maka muncullah puluhan bahkan ratusan organisasi tapi pasca itu banyak ;yang menghilang dan tak tampak lagi apa aktivitasnya.
Kalau ditilik secara seksama, kondisi ini makin parah dengan kecendrungan makin menghilangnya kekuatan intelektual, daya kritis, analisis dan kreatifitas. Disisi lain banyak Organisasi Kepemudaan yang tidak mengakar di masyarakat dan dipimpin oleh orang yang belum memahami makna dan hakikat sebagai pemimpin. Mungkin apa yang kita dedahkan disini adalah salah satu faktor yang menyebabkan krisis kepemimpinan yang dialami bangsa kita saat ini.
Berangkat dari apa yang kita sikapi diatas, saya mengajak kita semua untuk mendiskusikan masalah ini lewat perbincangan yang berangkat dari itikad dan niat baik untuk melakukan perubahan menuju yang lebih baik dimasa yang akan datang.
Mendedah Masalah
Hakikat pendidikan adalah upaya untuk memacu proses pencerdasan bangsa menuju tingkat berpikir yang kritis dan kreatif untuk melahirkan prakarsa, ide dan aspirasi yang brillian, kritis dan kualitatif. Oleh karenanya menjadi sangat wajar apabila hiruk pikuk gerakan reformasi disamping memfokuskan pada penyelesaian berbagai program dan problem yang masih tersisa, juga harus berupaya mengokomodir berbagai aspirasi dan harapan baru yang lebih kualitatif dan strategis yang selama ini terlupakan.
Pada titik ini kita bisa mengambil suatu konklusi bahwa proses penyadaran yang diseret gerbong reformasi merupakan kerja besar tanpa henti dan memiliki jangkau jauh ke masa depan dengan berlandaskan kemanusiaan, keadilan dan keberpihkan yang jelas kepada kebenaran.
Situasi ini juga berlaku bagi KNPI. Sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, KNPI dihadapkan kepada berbagai tantangan dan persoalan. Prediket sebagai penentu masa depan bangsa telah melahirkan dilema tersendiri, status yang disandang menempatkan KNPI pada harapan untuk memberikan pencerahan baru pada nasib masyarakat yang selama ini terpinggirkan dan mungkin sengaja dilupakan. Kondisi ini membuat pemuda dan KNPI tampak besar, berwibawa dan terkadang juga turut diperhitungkan dalam pengambilan keputusan bangsa. Hal ini menimbulkan harapan-harapan yang lebih besar terhadap KNPI untuk senantiasa memainkan peran-peran reformatifnya. Sudah pasti harapan yang besar tersebut apabila tidak ditopang oleh sistem organisasi yang rapi, solid, kuat dan modern, niscaya menimbulkan problem yang cukup serius, dimana akhirnya akan menimbullkan rasa kecewa.
Disisi lain KNPI makin terpinggir dan terbuang, akibat ketidakmampuan pengurus membawa organisasi tampil sebagai pelopor dengan spirit, ide dan gagasan segar, bernas dan berisi. Kita melihat KNPI kini semakin periferal dan marginal dan ada kecenderungan militansi, idealisme dan daya kritis kader KNPI semakin pudar.
Langkah pemberdayaan
Setidaknya ada tiga langkah yang harus ditata, dibenahi, diperkuat dan diberdayakan dalam rangka mengimplementasikan misi KNPI sebagai wadah terhimpun pemuda untuk memainkan perannya sebagai anak bangsa.
1. Menyusun konsep pengkaderan
Dalam upaya memperkuat militansi anggota dan kader, meningkatkan kinerja dan bobot organisasi, maka KNPI harus mengambil posisi sebagai organisasi kader. Upaya ini dimulai dengan menyusun sistem, format dan aplikasi pengkaderan masing-masing organisasi. Secara substansial pengkaderan adalah salah satu upaya meningkatkan kualitas, militansi dan motivasi anggota yang dilakukan secara sistematis dan terencana dalam rangka mempercepat tercapainya tujuan organisasi.
Dari kegiatan pengkaderan ini diharapkan akan mampu :
a. Menjaga konsistensi dan kesinambungan misi dan semangat juang.
b. Mempertahankan eksistensi organisasi.
c. Melakukan proses regenerasi secara berkesinambungan.
d. Melahirkan kader-kader dan siap terjun dan membangun masyarakat.
e. Sebagai alternatif pemecahan masalah krisis kepemimpinan.
Namun yang harus dicamkan betul, dalam menyusun sistem, pola dan doktrin pengkaderan, KNPI harus senantiasa memperhatikan :
a. Kompatibel dengan semangat dan tuntutan zaman.
b. Memiliki materi-materi yang bermuatan lokal, seperti adat kebiasaan dan nilai budaya yang dianut masyarakat.
c. Materi harus dapat merangsang pengembangan intelektual, visi demokrasi, militansi kejuangan dan komitmen kerakyatan.
Hal ini cukup beralasan mengingat program pengkaderan yang dilakukan adalah upaya membentuk pemuda indonesia yang unggul baik secara moral, mental dan intelektual.
2. Membenahi kinerja dan daya juang organisasi
Melihat tantangan kedepan dan tercermin dari perjalanan panjang perjuangan bangsa, tuntutan untuk menata dan membenahi kembali kinerja organisasi menjadi mutlak. KNPI harus dibawa menjadi organisasi besar yang memiliki jaringan dan struktur yang tetap sehingga mempermudah konsolidasi potensi organisasi yang selama ini dibuat ketepi.
Kalau diamati, kepengurusan KNPI beberapa waktu terakhir ini dihadapkan pada kehancuran kepengurusan buah dari mengedepankan kepentingan pribadi dan kelompok. Sudah bukan rahasia umum ada segelintir pengurus dan mantan pengurus teras KNPI yang melupakan nilai-nilai perjuangan dan tujuan awal organisasi didirikan. Saya melihat akar penyebab distorsi tersebut adalah buah dari lemahnya pemahaman kader organisasi akan aturan, nilai dasar dan norma yang dikandung organisasinya.
Disamping masih adanya sikap kurang sabar dan masih tipisnya rasa tanggungjawab pengurus dalam melaksanakan amanah organisasi yang berada dipundaknya.
Untuk menjawab tantangan masa depan, KNPI dituntut untuk segera membenahi diri, memodernisasi segenap sistem dan perangkat organisasi,disamping terus berupaya mengoptimalkan potensi anggota, kader dan pengurus untuk menjalakan fungsi masing-masing
2. Memperkuat Basis
KNPI, ide awalnya berangkat dari upaya mempersatukan potensi, meningkatkan mutu dan kualitas generasi muda dalam upaya mendukung percepetan tercapainya tujuan bangsa. Manifestasi dari komitmen tersebut seharusnya dituangkan KNPI dengan senantiasa memberi fokus dan aksentuasi agar program-program nya relevan dengan minat, bakat dan kebutuhan generasi muda. Sebab KNPI adalah mitra masyarkat dan pemerintah dalam upaya ikut memacu peningkatan mutu SDM bangsa, proses melahirkan pemimpin masa depan dan upaya turut aktif mendukung program pembangunan.
Disamping itu KNPI hendaknya mampu menjadi wahana bagi membina dan membentuk jati diri generasi muda, sebelum mereka tampil sebagai pemimpin bangsa dimasa depan. Untuk itu program-program yang dipancangkan sejogjanya dapat membekali anggotanya untuk mempersiapkan diri menjadi tuan rumah dinegeri sendiri.
Untuk merebut kembali hati generasi muda, ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
1. Program-program organisasi harus bersentuhan langsung dengan kebutuhan riel generasi muda. Misalnya program peningktan SDM melalui pendidikan, pelatihan dan kursus, penyaluran minat dan bakat, mencari jalan keluar untuk masalah lapangan pekerjaan berbagai persoalan pemuda lainnya. Permasalahan lapangan pekerjaan saat ini menjadi problem dan keprihatinan nasional, KNPI harusnya tampil sebagai motor penggerak pemecahan permasalahan ini.
2. KNPI seharusnya independen dan mampu menjadi corong menyampaikan aspirasi masyarakat banyak. Sikap spontan, kritis dan berani menyampaikan serta memperjuankan kebenaran harus menjadi warna dominan organisasi.
3. Mengingat banyaknya organisasi yang tumbuh akhir-akhir ini, kalau ingin maju suatu organisasi harus tampil menkjadi pelopor untuk membangun kemitraan dan hubungan baik dengan organisasi-KNPI lainnya.
Menutup Kata.
Pemuda memegang peran kunci dan strategis dalam merajut dan mengukir wajah bangsa dari masa kemasa. Selalu dinamis dan progresif merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kepribadian kaum muda, karakter inilah yang mendorong mereka tampil sebagai agent of social change baik dalam perjuangan merebut, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan.
Globalisasi yang ditandai dengan kemajuan teknologi informasi dan transportasi telah menjadikan bangsa ini negara tanpa batas. Konsekuensi yang muncul, persaingan semakin sengit. Dalam kondisi ini KNPI membutuhkan pemimpin visioner muda yang mampu menyahuti tantangan baru abad globalisasi yang mampu menatang zaman dan mempunyai kemampuan tinggi dalam persaingan era kedepan.
KNPI Riau harus berubah, berbenah diri dan menegaskan eksistensinya dalam hiruk pikuk pembangunan di Riau yang saran dengan berbagai permasalahannya. KNPI harus tampil digarda terdepan sebagai sebuah wadah berhimpun pemuda yang modern, profesional, bermarwah dan berharga diri.
Azizon Nurza, S.Pi, MBA, MM, dalam usia 39 tahun Tokoh muda Riau ini dikenal aktif dalam berbagai organsiasi kemahasiswaan dan kepemudaan. Beberapa pimpinan organsiasi strategis pernah dipimpinnya; Ketua Senat Mahasiswa Universitas Riau 1996, Ketua PTKP HMI Cabang Pekanbaru 1996, Ketua PTKP HMI Cabang Dumai 1997, Wakil Ketua Pemuda Pancasila Kabupaten Pelalawan 1998, Ketua Ikatan Putra Nahdatul Ulama Kabupaten Pelalawan 1999, Sekretaris KNPI Kabupaten Pelalawan 2000 (dua periode), Ketua Umum DPW Himpunan Pemuda Pembanguan Indonesia Provinsi Riau 2000-2005, Wakil Ketua KNPI Riau 2004 -2007 dan beberapa jabatan OKP dan ORMAS tingkat nasional pernah dipimpinnya.
Kemampuan intelektualnya tidak diragukan lagi, sampai saat ini sudah 10 buku yang terbit dari buah pemikirannya dan aktif memberikan ceramah dan pelatihan baik ditingkat nasional maupun international, pada awal tahun 2012 Azizon memaparkan makalah dalam Seminar International yang dilaksanakan APSSI dengan tema strategi pemberdayaan modal sosial dan kebijakan program CSR dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia, makalah ini menjadi pembicaraan hangat sebab makin mendorong pemahaman dunia perguruan tinggi tentang konsep CSR dan Korporasi.
Dibidang karir profesional Azizon merupakan tokoh melayu yang patut ditiru sebab sukses memimpin dan berkarir diberbagai perusahaan multi nasional, diantaranya; PT. Riau Andalan Pulp and Paper 1998 – 2005 dengan posisi terakhir Senior Public Relation Head, Public Relation & Security Superintendent Kondur Petroleum (Bakri Group) 2005 – 2007, Staff Ahli Bidang External Relation Direktur PT. Bumi Siak Pusako dan merangkap Team Manager Government & Public Relation BOB PT. BSP – Pertamina Hulu 2007 – 2013, saat ini Azizon berkarir diperusahaan tambang batubara terbesar di Provinsi Aceh membawahi Departemen CSR & Corcom, Departemen Government Relation & Land Acquisition dan Departemen Security.
Azizon memiliki motto yang selalu disampaikannya lewat sebaik pantun, ”Antan kayu jangan dibakar, kalau dibakar tak makan api, Jantan Melayu jangan dicabar, kalau dicabar tak takut mati”. Mari selagi muda terus berprestasi dan berkarya, mari bawa Indonesia menjadi bangsa yang makmur, sejahtera dan terhormat, tegasya dalam sebuah diskusi. (*/roc).
Oleh. Azizon Nurza,
Sumbang pemikiran untuk Musda KNPI Riau 2014
Share
Berita Terkait
Pemkab Berharap Humas Makin Profesional
RIAUONE.COM, TELUKKUANTAN, ROC, - Ditengah kemajuan era informasi, Pemkab berharap Bagian Umum, terutama Kehumasan makin profesional dalam menjalankan tuga
BBM Sudah Turun, Tapi di SPBU Masih Harga Lama, DPRD Minta SPBU Profesional
riauonecom, Kuansing, roc, - Agar tidak merugikan warga masyarakat, pengelola SPBU yang ada di Kuansing hendaknya mentaati rencana penurunan harga BBM oleh pemerintah pusat
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified