PEKANBARU - Polda Riau terus melakukan "bersih-bersih"  dari aktifitas pungutan liar (pungli,red), terutama yang melibatkan anggota kepolisian. Dalam tiga bulan terakhir, Polda menindak 9 kasus pungli yang melibatkan 15 oknum polisi. 

 

Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo mengatakan, Kesembilan kasus yang melibatkan 15 oknum anggota kepolisian ini merupakan hasil operasi tangkap tangan (OTT).

 

"Berbagai macam cara yang dilalukan oknum terhadap pungli diberbagai tempat, " ungkap Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo, Senin (17/10/2016).

 

Dijelaskan Guntur, adapun jenis pelanggaran pungli ini meliputi, pembiaran ilegal loging, memberikan tempat sabung ayam, pungutan pembuatan SIM (Surat Izin Mengemudi), pungutan terhadap mobil barang dijalanan, pungutan tilang kendaraan dijalan raya, pengawalan penyelundupan bawang merah.

 

"Dari hasil laporan dilapangan, banyaknya kegiatan yang marak terjadi melibatkan oknum polisi, " kata Guntur.

 

Lebih lanjut, Guntur mengatakan sementara ini oknum yang terlibat sudah dimintai keterangannya, dan ke 15 oknum polisi sudah diperiksa oleh Bidang Propam Polda Riau yang masih berstatus terperiksa.

 

"Saat ini ke 15 oknum sudah diperiksa oleh Propam Polda Riau yang masih berstatus terperiksa, " pungkas Guntur. (hlc)