PEKANBARU, - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat, secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi di Riau tahun 2016 mulai dari Triwulan I sampai IV, dihitung dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mencapai Rp682,35 triliun. Angka ini sendiri mengalami peningkatan dari tahun 2015, sebesar Rp652,14 triliun.

 

Pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha, kecuali pada lapangan usaha pertambangan dan penggalian seperti pengadaan air, pengolahan sampah, limbah dan daur ulang. Penyediaan akomodasi dan makan minum, hingga jasa pendidikan. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala BPS Provinsi Riau Aden Gultom, Senin (06/02)

 

"Struktur perekonomian Riau dari sisi produksi tahun 2016 didominasi oleh tiga lapangan usaha utama, yaitu pertambangan dan penggalian 27,93 persen, industri pengolahan 24,63 persen dan pertanian kehutanan dan perikanan 23,22 persen," ujarnya

 

Sedangan ekonomi Riau tahun 2016 tumbuh 2,23 persen, meningkat dibanding tahun 2015 sebesar 0,22 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha listrik dan gas sebesar 13,52 persen, dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 5,38 persen.

 

"Ekomoni Riau pada triwulan IV 2016 dibanding triwulan IV 2015 tumbuh sebesar 2,22 persen mengalami perlambatan bisa dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 4,39 persen," ungkap Aden.

 

Sementara itu, Aden menjelaskan bahwasanya ekonomi Riau triwulan IV 2016 mengalami pertumbuhan 2,93 persen bisa dibandingkan triwulan sebelumnya. dilansir faktariau.

 

Dari sisi produksi, pertumbuhan tinggi dicapai oleh lapangan usaha admistrasi pemerintah, pertahanan dan jasa jaminan Sosial wajib yang tumbuh 8,43 persen.

 

Sedang dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh pengeluaran konsumsi pemerintah yang tumbuh sebesar 30,66 persen. (*).