SIAK, RIAU, - Pemerintah Kabupaten Siak, Provinsi Riau menyatakan akan komitmen mengutamakan daerah pesisir untuk budidaya perikanan karena dianggap memiliki potensi yang besar untuk pengembangbiakan bibit ikan.

 

"Untuk budidaya perikanan kita akan lebih mengutamakan pada daerah pesisir. Daerah pesisir sungai Siak akan kita kembangkan ikan patin, karena dinilai cocok," ujar Kepala Bidang Perikanan Budidaya Disnakkanla Siak Bakhtiar Effendi di Siak, Minggu.

 

Dia mengatakan selama ini daerah pesisir sungai Siak masih kurang mendapat perhatian, untuk itu kedepannya konsentrasi budidaya perikanan akan difokuskan pada daerah tersebut.

 

"Baik itu dari segi ikan tangkap ataupun budidaya ikan tawar di kolam-kolam akan kita kembangkan pada daerah itu," ucapnya.

 

Dia mengatakan selain budidaya di kolam, wilayah kabupaten Siak juga memiliki potensi pengembangan budidaya keramba, model ini sudah dimulai di Kecamatan Minas, Kotogasib, Mempura dan Sungai Mandau.

 

"Pada tahun 2015 dari total produksi ikan secara keseluruhan yang mencapai 3.835,89 ton. Sebanyak 1.342,64 ton diantaranya adalah hasil dari budidaya ikan tawar. Selebihnya merupakan hasil ikan tangkap baik di laut maupun di sungai," katanya lagi.

 

Dia menjelaskan, pembudidayaan ikan tawar di Kabupaten Siak sudah melibatkan 14 kecamatan. Namun, kecamatan yang menunjukkan angka produksi tinggi setiap tahunnya adalah Kecamatan Tualang, Kandis, Kerinci Kanan, Minas, dan Lubuk Dalam.

 

Sedangkan untuk daerah yang menjadi pusat perhatian untuk peningkatan hasil produksi diantaranya Kecamatan Sungai Mandau, Sungai Apit, Mempura, Sabah Auh, dan Pusako. Dimana daerah tersebut jumlah produksinya ikan per tahunnya masih rendah.

 

Disampaikannya pembudidayaan ikan menjadi program andalan untuk mencukupi kebutuhan ikan di daerah Siak, baik dari segi budidaya ikan tawar maupun budidaya tangkap. Diantara jenis ikan yang menjadi pilihan Pemda setempat adalah Nila, Lele, Gurame, Patin, Bawal, Mas, dan yang lainnya. (ant/roc).