PEKANBARU- Pimpinan DPRD Riau menyebut, ada oknum yang tidak bertanggungjawab yang sengaja menyeting persoalan ditemukannya alat isap sabu di gedung dewan. Sejumlah kejanggalan pun ditemukan pimpinan dewan. 

 

"Saya sudah membahas ini dengan kawan-kawan, banyak kejanggalan yang terjadi pada temuan itu. Temuan itu sudah diketahui beberapa hari sebelumnya dan kalau memang itu tempat orang menyabu, pasti mereka akan berusaha membersihkan, tapi kenyataanya setelah beberapa hari, alat hisap sabu masih di sana," kata Noviwaldy Jusman, Wakil Ketua DPRD Riau kepada wartawan, Kamis (15/09/16). 

 

Ia pun menjelaskan, temuan bukti-bukti yang diduga alat isap sabu yang dimaksud sudah diketahi beberapa waktu yang lalu. Namun penemunya malah tidak melaporkan ke polisi. 

 

"Heran saya juga, ada kawan-kawan salah satu media yang menemukan itu di tempat yang sangat sulit dan saya sendiri tidak tau dan ada plang nama yang bertuliskan dilarang keras nyabu, korek api, botol minuman air mineral, beberapa sedotan kecil," ungkapnya. 

 

Untuk itu, politisi Demokrat ini menyebut jika pihaknya sudah menyerahkan sepenuhnya ke pihak kepolisian untuk segera menuntaskan persoalan ini. Apalagi persoalan ini sudah merugikan wakil rakyat secara kelembagaan. 

 

"Beliau yang mengaku menemukan itu dan katanya kepada saya sudah melaporkan ke Kabag Hukum, Sekwan dan saya katakan tidak melaporkan kepada Polisi. Saya menduga ini adalah usaha rekayasa dan polisi yang punya keahlian mengungkap itu semua," harapnya. 

 

Terakhir ia menyebut bahwa pihaknya akan memperketat keamanan di Gedung DPRD Riau. Pihaknya berharap tidak ada yang protes atas kebijakan tersebut. 

 

"Akan ada zona-zona yang tidak boleh dimasuki orang lain dan akan kita berikan kartu akses kontrol dan perbanyak CCTV," tutupnya. (rtc).