• Home
  • Otonomi
  • Petani Rohul Pertanyakan Hasil Uji Bibit di Lab Pekanbaru
Senin, 25 April 2016 07:59:00

Kualitas Bibit Kedelai Diragukan

Petani Rohul Pertanyakan Hasil Uji Bibit di Lab Pekanbaru

PASIRPANGARAIAN, ROHUL, - Petani kacang kedelai di Desa Menaming, Kecamatan Rambah, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) masih menunggu hasil pengujian bibit kedelai pengadaan dari bantuan APBN 2016.
 
Pada pekan lalu, petani kedelai di Menaming mengakui pihak Dinas Pertanian Provinsi Riau, dan Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) Kabupaten Rohul sudah turun ke lahan petani.
 
Pejabat provinsi dan kabupaten ini turun ke lahan petani, karena bibit kedelai bantuan dari pemerintah pusat ada yang tidak tumbuh. Walaupun tumbuh, tanaman yang sudah berusia tiga pekan tetap tumbuh kerdil.
 
Bibit bantuan kedelai dari APBN tersebut dikeluhkan petani, karena kualitas bibit masih kalah dengan bibit lokal. Petani mengaku merugi akibat kualitas bibit bantuan pemerintah tersebut masih dipertanyakan.
 
Pasalnya, sebelumnya, pihak Dinas Pertanian Provinsi Riau yang turun ke lokasi sudah mengambil sampel bibit. Mereka mengatakan akan menguji kualitas bibit kedelai di laboratorium, dan hasilnya akan diketahui pada Kamis (21/4/16) lalu. Namun, kabar yang ditunggu petani tak kunjung diterima.
 
"Kami minta kepastian dari pemerintah. Apakah hasil pengujian bibit sudah keluar atau belum?," tanya pria yang akrab dipanggil Ucok, petani kedelai di Desa Menaming.
 
Sebelumnya, seorang petani kedelai di Menaming, Ratinas, juga meragukan kualitas bibit kedelai bantuan APBN. Selain tumbuh kerdil, bahkan ada bibit yang tidak tumbuh.
 
Perempuan berusia setengah abad ini mengakui bibit kedelai bantuan pemerintah pusat tahun ini mengecewakan. Padahal di tahun sebelumnya, bibit diterima petani tidak seperti itu.
 
"Kalau bibit bantuan sebelumnya lebih kecil dari ini (bibit bantuan 2016)," ungkap Ratinas.
 
Kejanggalan lain, sesuai label kemasan bibit kedelai pengadaan yang didatangkan dari Sukoharjo, Jawa Tengah, kadar air bibit 9,9 persen. Namun, dari hasil uji tester milik Penyuluh Pertanian Lapangan, kadar air di bibit bantuan tahun ini sekira 17,6 persen.
 
Belum ada keterangan resmi dari Kepala Dinas TPH Rohul Mubrizal sampai saat ini. Ketika dikonfirmasi, Mubrizal justru mengarahkan wartawan untuk membaca berita tentang kedelai yang sudah terbit di salah satu media cetak. (rtc/*).
Share
Berita Terkait
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified