PEKANBARU, RIAU, - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pada pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (IMK) Provinsi Riau pada triwulan dua mengalami kenaikan sebesar 2,64 persen dibanding triwulan pertama tahun 2016.

 

"Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan produksi pada sektor industri manufaktur skala mikro dan kecil pada triwulan dua tahun 2016," kata  Kabid Statistik Produksi, BPS Riau, Ir. Tri Wahyu Joko Pratomo dalam keterangannya di Pekanbaru, Selasa.

 

Menurut Tri, lebih dari separuh jenis industri berskala mikro dan kecil mengalami pertumbuhan produksi yang positif pada triwulan dua tahun 2016 terhadap triwulan pertama tahun 2016.

 

Akan tetapi, katanya, khusus untuk industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki, industri barang galian bukan logam, industri furnitur dan jasa reparasi dan pemasangan mesin serta peralatan mengalami pertumbuhan produksi yang negatif pada triwulan dua dibandingkan triwulan pertama tahun 2016.

 

"Pertumbuhan produksi industri skala mikro kecil di tingkat nasional pada triwulan dua tahun 2016 terhadap triwulan pertama tahun 2016 adalah sebesar 5,74 persen," katanya.

 

Sementara itu, jenis industri yang mengalami pertumbuhan terbesar di tingkat nasional pada triwulan dua tahun 2016 terhadap triwulan pertama tahun 2016 adalah tekstil yang tercatat sebesar 11,78 persen.

 

Pertumbuhan terbesar kedua di tingkat nasional pada periode yang sama  adalah jenis industri pengolahan tembakau sebesar 11,67 persen dan ditempat ketiga adalah jenis industri pakaian jadi dan industri peralatan listrik yang pertumbuhan produksinya sama yakni 10,17 persen.

 

"Namun demikian,jika dibandingkan dengan Riau, maka pertumbuhan produksi IMK secara nasional kondisinya relatif lebih baik dibandingkan dengan Provinsi Riau,"katanya.  (ant/roc).