• Home
  • Parlemen
  • Akibat Intrusi Air Laut, 8000 Hektar Kebun Kelapa Warga Tanjung Lajau Rusak Berat
Sabtu, 21 Mei 2016 14:10:00

Advertorial

Akibat Intrusi Air Laut, 8000 Hektar Kebun Kelapa Warga Tanjung Lajau Rusak Berat

Walaupun berbuah tetapi hasil yang didapat petani kelapa tidak maksimal, buahnya kecil sehingga harganya pun juga murah.
RIAUONE.COM, TEMBILAHAN - Sekitar 8000 hektar kebun kelapa masyarakat Desa Tanjung Lajau Kecamatan Kuala Indragiri (Kuindra) rusak berat.  Kerusakan tersebut berdampak pada perekonomian masyarakat yang bertumpu dari hasil perkebunan kelapa.
 
Melihat kenyataan itu, Dosen dan Peneliti Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran Bandung, Sri Fatimah, Ph.D, saat melakukan peninjauan kebun kelapa yang rusak di Tanjung Lajau mengatakan, intrusi air laut telah merampas sumber pencarian para petani kelapa di daerah ini.
 
Intrusi air asin adalah pergerakan air asin ke akuifer air tawar yang dapat mengkontaminasi sumber air minum atau air tawar.
 
"Walaupun berbuah tetapi hasilnya tidak maksimal, buahnya kecil sehingga harganya pun juga murah," tutur Sri.
 
Selain itu, akibat dampak intrusi air laut yang dialami perkebuanan masyarakat, lanjut Sri, banyak terdapat pohon kelapa dengan kondisi mengenaskan.
 
"Sebenarnya, berbagai upaya telah dilakukan oleh masyarakat guna mencari jalan keluar menghadapi masalah ini, seperti dengan membuat tanggul," terangnya.
 
Namun, menurutnya terdapat kesalahan dalam desain yang menyebabkan tidak berfungsinya tanggul yang dibuat secara swadaya oleh masyarakat.
 
Dikatakan Sri, perlu kreatifitas tinggi dengan mengerahkan berbagai stakeholder dalam melakukan perbaikan perekonomian agar terealisasi serta dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
 
"Masyarakat di Kampung Beringin Desa Lajau ini harus terus didampingi, untuk menumbuhkan optimisme mereka agar bisa lepas dari persoalan ini, bisa bangkit dengan kejayaannya sebagai kota kelapa yang maju, menggunakan pendekatan Paradigma Baru," tambahnya.
 
Pada kesempatan itu, rombongan berhasil mengidentifikasi apa kebutuhan masyarakat Desa Beringin, Tanjung Lajau. Dimana, mereka sangat membutuhkan bantuan perbaikan tanggul untuk memperbaiki 8 ribu hektar kebun yang rusak serta bantuan 20 ribu bibit kelapa dan saprodinya, seperti pupuk dan pemberantas hama.(adv/san).
Share
Berita Terkait
  • 8 tahun lalu

    Hasil Kelapa Menurun, Bupati Ajak Investor Berinvestasi di Inhil

    RIAUONE.COM, TEMBILAHAN - Menurunnya hasil kelapa bagi petani di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) disebabkan serangan hama dan kondisi kebun kelapa yang sudah tua, sementa
  • 8 tahun lalu

    Pemkab Inhil Komitmen Pertahankan Komoditi Kelapa

    RIAUONE.COM,TEMBILAHAN,ROC– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indragiri Hilir (Inhil) berkomitmen mempertahankan hasil panen komoditi perkelapaan. Meski di negeri ini sud
  • 9 tahun lalu

    Komitmen Jadikan Kelapa Ikon Inhil Harus Didukung Dana Yang Cukup

    RIAUONE.COM, TEMBILAHAN, ROC - Komitmen Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir untuk menyelamatkan perkebunan kelapa tidak akan terwujud tanpa dukungan
  • Komentar
    Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified