Rabu, 04 November 2015 10:58:00
Dewan Inhil minta Disbun tidak banyak mengeluh
RIAUONE.COM, TEMBILAHAN, INHIL, ROC - Hingga pertengahan September, progres penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) oleh Dinas Perkebunan (Disbun) baru mancapai 20 persen.
Hal tersebut disampaikan Ketua Komisi II DPRD Inhil, Edi Gunawan. Ia mengatakan bahwa keterlambatan progrea pembangunan oleh Disbun Inhil adalah adanya selisih pendapat tentang tugas dan pungsi (tufoksi) antara Dinas Perkebunan dengan Dinas Bina Marga dan SDA Kabupaten.
"Dinas Perkebunan berpendapat untuk pembangunan trio tata air, yakni pembangunan tanggul, pintu air dan tali air seharusnya dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga dan SDA Inhil sebagaimana yang dilaksanakan di kabupaten lain," Ungkap pria yang kerap disapa Asun ini. baru-baru ini.
Kalau di daerah lain, lanjutnya, untuk trio tata air di tangani oleh dinas lain, bukan dinas perkebunan. Namun untuk Inhil selama ini, semua itu sudah diembankan kepada Disbun.
Jangan sampai hal tersebut menyebabkan keterlambatan pelaksanaan program yang sudah disusun oleh Disbun.
"Sudah seharusnya Disbun tidak banyak mengeluh, namun berusaha melaksanakan tugasnya sebaik mungkin," Kata dia.
Ditambahkannya, hal tersebut bisa dirembukkan lagi oleh masing-masing SKPD dengan pihak terkait, namun jangan sampai menghambat program penyelamatan perkebunan kelapa masyarakat untuk tahun 2015 ini.
Sementara itu, salah seorang anggota komisi I DPRD Inhil, Bakri H Anwar beberapa waktu lalu membenarkan jika didaerah lain, untuk mengurus trio tata air perkebunan, merupakan tugas dari Dinas PU atau untuk Inhil sudah berganti nama menjadi Dinas Bina Marga dan SDA yang menangani hal tersebut.
Untuk itu, Bakri mengatakan, jika persoalan ini dirasakan memberatkan bagi Disbun Inhil, agar bisa mengusulkannya kepada DPRD agar bisa dilakukan pembahasan bersama.
"Untuk membangun tanggul saja membutuhkan dana yang sangat besar. Jika memang tidak sanggup, usulkan saja perpindahan tupoksi ini kepada kami," Tambahnya.
Persolanan trio tata air memang menjadi persoalan pelik terkait dengan usaha penyelamatan perkebunan kelapa Inhil. Besarnya kerusakan, menyebabkan terjadinya intrusi air laut keperkebunan masyarakat.
"Ini sangat kami sadari. Jika trio tata air ini tidak segera dibenahi, maka perkebunan kelapa masih tetap terancam. Untuk itu, mari duduk bersama untuk mensinergikan tugas dan pungsi tersebut," Tandasnya. (rgl)
Share
Berita Terkait
Dugaan Korupsi Perjalanan Dinas di DPRD Riau, Ada 35 Ribu Tiket Pesawat Fiktif, Tokoh Anti Korupsi Minta Usut Semua Terlibat
PEKANBARU, - Mengerikan dan sangat dahsat negeri ini, dugaan korupsi SPPD fiktif DPRD Riau tentunya tidak hanya di lakukan segelintir orang, dicurigai bahwa SPPD fikti
Asyikk, Anggota DPRD Riau Akan Kunjungan Kerja ke Amerika?
RIAU, - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Riau tahun ini kembali melakukan kunjungan kerja ke luar negeri.
Para wakil rakyat itu akan "plesiran" ke Am
Sedang Angkut Penumpang, Kapal dari Tembilahan Inhil Riau Tenggelam 22 Penumpang Selamat
PEKANBARU - Kapal yang mengangkut 22 penumpang dari Tembilahan, Indragiri Hilir (Inhil), Riau mengalami kecelakaan.
Video kapal kecelakaan di sungai Indragiri itu vi
Akibat Kalah Pemilihan AKD, Koalisi yang Dibentuk Plt Bupati Dinilai Malas Ikut Rapat Lagic
KUANSING, riauone.com - Ketua DPRD Kuansing Dr Adam SH MH mengagendakan Rapat Paripurna dengan agenda penyampaian Pidato Pengantar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LPKj) B
Komentar