- Home
- Parlemen
- Komisi III DPRD Bengkalis Tinjau Potensi Ekonomi Bersama Kadin Riau: Dorong UMKM dan Kolaborasi Pisang Ekspor ke Malaysia
Rabu, 09 April 2025 22:21:00
Komisi III DPRD Bengkalis Tinjau Potensi Ekonomi Bersama Kadin Riau: Dorong UMKM dan Kolaborasi Pisang Ekspor ke Malaysia

PARLEMEN, BENGKALIS, - Komisi III DPRD Kabupaten Bengkalis melakukan kunjungan strategis ke Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Riau, dengan tujuan menjalin sinergi dalam menggali potensi ekonomi daerah dan penguatan UMKM untuk kesejahteraan masyarakat.(9/4/2025)
Ketua Komisi III, Sanusi, SH., MH., menyampaikan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk menyerap pengalaman serta menggali potensi ekonomi di Provinsi Riau yang bisa diselaraskan dengan program pembangunan Kabupaten Bengkalis. Salah satu potensi yang mencuri perhatian adalah industri perdagangan pisang yang menjanjikan, terutama untuk pasar ekspor ke Malaysia yang membutuhkan lebih dari 45.000 ton per tahun.
"Ini peluang besar. Kami siap berkolaborasi lintas daerah, tinggal bagaimana kita mensosialisasikan dan mendorong masyarakat agar mau menanam pisang sebagai sumber ekonomi baru," ujar Sanusi.
Kadin Riau: Bengkalis Kaya Potensi, Perlu Sentuhan Strategis
Ketua Kadin Provinsi Riau menegaskan pentingnya pendataan potensi desa di Bengkalis, dari sektor pertanian, peternakan, hingga produk unggulan. "Contohnya di Desa Meskom yang memiliki banyak ternak sapi, artinya kita bisa kembangkan branding desa berbasis peternakan," ungkapnya.pada pertemuan 25/3/2025 yang lalu.)
Konsep "Satu Desa Satu Produk" pun menjadi prioritas. Namun, tantangan utama adalah kelemahan dalam aspek packaging UMKM. Meskipun Bengkalis memiliki banyak produk UMKM, kurangnya kemasan yang menarik membuat daya saing produk rendah. Kadin Riau pun pernah mengupayakan kerjasama dengan PT Chevron untuk membangun rumah kemasan (packing house), namun belum terealisasi.
"Packaging adalah standar mutlak, dan ini bisa dikolaborasikan lewat CSR perusahaan. Kita butuh perusahaan aktif dalam forum CSR yang bergerak mendukung UMKM lokal," jelasnya.
UMKM dan Pisang Kipas: Potensi Lokal Bernilai Ekspor
Sementara itu Priyana, pengurus Kadin yang membidangi UMKM, turut menggaris bawahi pentingnya edukasi soal legalitas dan packaging menjelaskan. pelaku UMKM dan pengembang pisang kipas pertama di Riau, menyoroti pentingnya perizinan dan branding. Dengan kebutuhan harian mencapai 1,5 ton pisang yang masih dipasok dari luar daerah, ia berharap Bengkalis bisa menjadi sentra produksi ke depannya.
"Dulu harga pisang hanya Rp5.000 per tandan, sekarang bisa Rp25.000 setelah kita bentuk kelompok tani dan edukasi mereka. Kuncinya ada di perizinan, kemasan, dan semangat untuk terus jalan meski menghadapi tantangan," katanya.
Kolaborasi Pemerintah dan Dunia Usaha Jadi Kunci
Anggota Komisi III Fakhtiar Qadri menekankan perlunya pelibatan semua pihak, termasuk swasta, dalam membangun UMKM. Menurutnya, CSR bukan sekadar dana perimbangan, melainkan bentuk konkret kepedulian terhadap pengembangan masyarakat.
Sanusi menutup diskusi dengan menyampaikan komitmen Pemkab Bengkalis untuk terus mendorong kolaborasi dengan Kadin, perusahaan, serta pelaku UMKM demi mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan. (Jasrul)
Share
Komentar