• Home
• Parlemen
• Komisi IV DPRD Riau dan BEM UNRI Bahas Blok Rokan dan Lingkungan Hidup

Minggu, 24 Januari 2021 14:23:00

Komisi IV DPRD Riau dan BEM UNRI Bahas Blok Rokan dan Lingkungan Hidup

RIAU, PARLEMEN, - Komisi IV DPRD Provinsi Riau menerima kunjungan eksternal Kementerian Sosial dan Lingkungan Hidup Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Riau Kabinet Lentera Bertuah, Jumat (22/01/2021).

Pertemuan yang berlangsung di ruang rapat Komisi IV DPRD Riau ini dihadiri oleh Parisman Ihwan selaku Ketua Komisi IV DPRD Provinsi serta di dampingi oleh anggota lainnya Mardianto Manan dan Tumpal Hutabarat.

Presiden Mahasiswa BEM UNRI Noprian Fadil Akbar, menyampaikan terkait blok rokan yang memiliki sumber daya yang luar biasa akan tetapi belum dapat dirasakan oleh masyarakat dan ditambahkan lagi dengan sistem bagi hasil yang didapatkan untuk pemerintah daerah.

“ingin kami diskusikan yaitu bahwa selama ini sumber daya alam yang kita miliki sangat luar biasa tapi belum kita rasakan disini yang ingin kami tanyakan terkait dengan bagi hasil ada 10% yang dikembalikan kedaerah, apakah kita sudah merasakan dari bagi hasil tersebut dan ditahun 2020 ini kami ingin tahu bagaimana tindak lanjut terhadap pembakaran lahan.

Masih banyak terkendala yang dialami salah satunya pertamina masih terbatas masuk ke Chevron, karena sekarang ini banyak kepentingan yang lain, hari ini kita ingin perubahan”, ujar Noprian Fadil Akbar.

Menanggapi pertanyan tersebut, Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Riau Parisman Ihwan menjelaskan bahwa mengenai bagi hasil 10% tersebut, sudah menjadi tuntutan dari kementerian pusat untuk daerah akan di kelola oleh BUMD. Kemudian pertimbangan dari daerah dan pusat untuk galian c sudah dikembalikan ke daerah karena pemerintah pusat melihat dampak lingkungan yang tidak terurus, dalam bagi hasil 10% untuk persentasenya sudah disetujui oleh gubernur.

Kemudian Mengenai dampak Lingkungan Komisi IV DPRD Riau akan memanggil pihak terkait untuk mencari solusi terbaik dari dampak lingkungan hidup agar lahan tersebut dimana akan dikembalikan fungsi hutan dan merehabilitasi hutan kembali pada asalnya.  (*).