riauone.com Jakarta - Penyaluran kredit kepemilikan rumah (KPR) subsidi masih rendah, hingga Agustus 2013 baru terserap 51%. Dari 22 bank yang berkomitmen untuk menyalurkan KPR subsidi atau FLPP ada 3 bank yang realisasinya masih nihil.

Sebanyak 22 bank tersebut terdiri dari 8 bank nasional dan 14 bank daerah. Namun, hanya 18 bank yang saat ini telah merealisasikan penyaluran kredit bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Tiga bank yang belum menyalurkan kredit ialah Bank NTB, Bank Kalteng, dan Bank Nagari.

"Jadi ada 19 yang baru merealisasikan FLPP. Jadi yang belum Bank NTB, Kalteng, dan Bank Nagari," kata Deputi Pembiayaan Perumahan Kementerian Perumahan Sri Hartoyo saat ditemui di kantornya, di Jakarta, Kamis (12/9/2013).

Sri mengatakan, sebenarnya peran bank daerah dalam program ini sangat penting. Pasalnya, gaji PNS dikelola oleh bank daerah setempat, sehingga memudahkan pembayaran angsuran kredit.

"Peran mereka itu sangat strategis. Gaji mereka di daerah itu dipegang oleh BPD. Gaji mereka di daerah itu mudah untuk menarik angsurannya. Ini kita sosialisasikan terus," lanjutnya.

Meski demikian, Sri belum mengetahui persoalan apa yang dihadapi oleh ketiga bank tersebut sehingga realisasi FLPP belum juga tersalurkan. "Nanti kita coba kontak ada masalah apa mereka," katanya.

Sementara itu, penyerapan FLPP masih didominasi oleh Bank BTN dan Bank BTN Syariah, dengan total realisasi penyaluran FLPP keduanya mencapai 92%.(zar/dtc)