Selasa, 10 November 2020 22:24:00
Upaya Jemput Bola DPRD Agar Tata Kelola Perhubungan di Meranti Membaik
MERANTI, riauone, - Sebagai daerah yang dikelilingi laut dan berpulau-pulau, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau sangat membutuhkan peningkatan koneksi antar wilayah dengan tata kelola yang memadai.
Guna mewujudkan program ini, di komisi II DPRD Kepulauan Meranti melakukan konsultasi ke Dinas Perhubungan Provinsi Riau, belum lama ini. Kunjungan ini sekaligus sebagai upaya jemput bola.
Konsultasi langsung dipimpin Wakil Ketua DPRD Meranti Iskandar Budiman SE, Wakil Ketua Komisi II DPRD Kepulauan Meranti Taufiek beserta anggota Dedi Yuhara, Basiran SE MM, Pandaumaan Siregar SP dan Muhammad Syafi'i.
Kehadiran Komisi II tersebut pun disambut hangat oleh Kepala Bidang Angkutan Darat Indrasyarkowie dan Kepala UPT Wilayah II Dinas Perhubungan Provinsi, Riau Andre Kurniawan.
Iskandar menyampaikan bahwa kunjungan pihaknya ke Dinas Perhubungan Provinsi Riau dalam rangka meningkatkan koneksi antar wilayah di Meranti baik antar pulau maupun dari dan menuju Kepulauan Meranti.
Sebab, kata dia sebagaimana diketahui bahwa Meranti adalah kabupaten terdiri banyak banyak pulau. Tentunya hal ini membutuhkan sistem tata kelola perhubungan darat dan air yang baik agar pelayanan kepada masyarakat bisa maksimal.
"Untuk itu kami disini melakukan konsultasi ke Dinas Perhubungan Provinsi Riau untuk mendapatkan masukkan-masukan dan info program-program untuk Meranti sesuai lingkup kewenangan Dinas Perhubungan Provinsi Riau," kata Iskandar.
Terkait hal itu pula, pihaknya membutuhkan berbagai saran dan masukan sesuai dengan tupoksi dan kewenangan Dishub Provinsi Riau. Diantaranya, soal bagaimana upaya yang bisa dilakukan agar pelabuhan yang dikelola Pelindo di Meranti. Sehingga, hasilnya juga bisa dijadikan sebagai masukan keuangan daerah.
Kemudian berharap Dishub Provinsi dapat menata kembali sistem kelola pungutan (biaya pas pelabuhan dan porter) di pelabuhan yang saat ini dirasakan masyarakat meranti cukup memberatkan. Dan, jika diperbolehkan Dishub dapat menambah operasional armada dari dan menuju meranti yang kini hanya beroperasi satu armada setiap harinya.
"Dengan begitu apa masukan dan upaya yang sebaiknya dilakukan Pemkab dalam mengelola pelabuhan dan angkutan antar pulau yang selama ini belum terkelola dengan baik. Baik itu dari sisi keselamatan, pelayanan dan tarif," terang dia.
Menanggapi hal itu, Kepala UPT wilayah III Dishub Provinsi Riau Andre Kurniawan menjelaskan terkait tata kelola angkutan dalam kabupaten akan menjadi kewenagan kabupaten melalui Dinas Perhubungan. Untuk mengatur dan mengelola perhubungan dalam kabupaten sebaiknya dibuat aturan seperti Perda, Pergub, dan SK Bupati.
Namun soal adanya pungutan yang memberatkan bagi masyarakat, pihaknya akan menindaklanjuti secepat mungkin untuk diproses pengambil alihan tata kelola pelabuhan Tanjung Buton dari Pemkab Siak.
"Setelah itu kami akan menyusun SOP sebaik mungkin sesuai masukan komisi II agar masyarakat terlayani dengan baik," kata Andre Kurniawan.
Dia juga memberikan kabar gembira untuk masyarakat meranti bahwa KM Roro Berembang akan kembali beroperasi dengan melayani rute Alai, Insit, Pecah Buyung, Kampung Balak dan Sei Selari (Menjelang Pelabuhan Tanjung Buton Selesai).
Operasional Roro tersebut akan dimulai setelah surat-surat operasional yang kemarin sudah mati dapat selesai diurus kembali. Jika tidak ada kendala administrasi tersebut selesai dalam satu bulan mendatang.
"Pada bulan Desember akan ada penyerahan pengelolaan pelabuhan Roro Insit, Alai dan Tanjung Motong dari Kemenhub ke Pemkab Meranti," imbuhnya.
"Ada banyak program dan anggaran untuk Meranti terutama di anggaran Pusat. Mudah-mudahan kita bisa bersinergi dalam meraih kesempatan ini," tutup Kepala Kepala UPT wilayah III Dishub Provinsi Riau. (adv)