Jumat, 27 September 2019 07:44:00
DPRD Bengkalis Sambut Unjuk Rasa Mahasiswa Polbeng
BENGKALIS, PARLEMEN, - Ratusan mahasiswa Politeknik Bengkalis lakukan demo di depan gedung DPRD Bengkalis. Aksi unjuk rasa ini merupakan buntut dari bencana kabut asap akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang terjadi di Provinsi Riau beberapa waktu ini.
Massa yang seluruhnya memakai almamater kampus ini membawa atribut-atribut demo yang berisikan protes dan keluhan akan dampak dari Karhutla. Sang orator yang memimpin pasukan menuntut agar bencana Karhutla yang terjadi di Provinsi Riau khususnya Kabupaten Bengkalis secepatnya diatasi karena dampaknya sudah menyebar luas ke seluruh lapisan masyarakat, dari anak-anak hingga dewasa banyak yang terkena ISPA.
Ketua DPRD sementara H. Khairul Umam bersama wakil ketua sementara Syahrial dan anggota DPRD menyambut dengan senang hati datangnya kerumunan mahasiswa tersebut. Ia mengapresiasi para mahasiswa yang selalu kompak dan bekerjasama menyampaikan aspirasi secara damai demi Bengkalis tercinta ini, termasuk kepedulian lingkungan oleh adik-adik mahasiswa.
"Informasi pergerakan adik-adik mahasiswa sudah kami ketahui sejak malam tadi dan sudah direncanakan untuk menemui dan menerima adik-adik di gedung DPRD. Malam tadi kami disibukkan dengan pembentukan Alat Kelengkapan Dewan dan alhamdulillah sudah selesai dilakukan", Ujarnya.
Dijelaskannya pula, bahwa Pemerintah Provinsi Riau maupun Kabupaten Bengkalis tidak pernah tinggal diam terhadap masalah yang terjadi saat ini.
Sejak awal pemerintah bersama DPRD, TNI, POLRI, Damkar dan lainnya telah berusaha keras untuk menanggulangi bencana yang ada sekaligus mencari tersangka pembakaran hutan-hutan yang dampaknya sangat merugikan.
Kemudian Syahrial yang saat itu bersama ketua sementara Khairul Umam beserta anggota DPRD yang lain duduk bersama mahasiswa sangat mendukung pergerakan mahasiswa yang menyampaikan aspirasi ke DPRD karena beliau pernah bergabung dengan aktivis di tahun 1998-1999. Syahrial merupakan alumni UIN, dan ia sekarang merupakan tim advokasi mahasiswa UIN yang dikriminalisasi dan tim advokasi tersebut menjamin keberlangsungan hak-hak mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi positif.
"Alhamdulillah Alat Kelengkapan Dewan DPRD sudah terbentuk, yang terjadi hari ini tentunya akan diarahkan pada AKD. Dari pimpinan akan menugaskan kepada Komisi I bidang pemerintah untuk menerbitkan ultimatum kepada Provinsi Riau sesuai dengan tuntutan adik-adik mahasiswa termasuk masalah Karhutla", Ucap Syahrial.
Lanjutnya, yang dirugikan saat ini masyarakat Bengkalis khususnya Pemerintah Kabupaten Bengkalis yang berhubungan langsung dengan masyarakat. Karena itu DPRD sepakat untuk menghasilkan keputusan dewan khususnya tuntutan dari adik-adik mahasiswa yang akan disampaikan kepada pihak Provinsi Riau.
Ia meminta kepada Bapemperda berdasarkan inisiatif DPRD untuk memformulasikan peraturan terkait penanganan Karhutla, kemudian di Komisi IV untuk segera melakukan pertemuan dengan dinas kesehatan membahas tentang dampak kesehatan karena Karhutla yang terjadi di masyarakat, dan kepada Komisi II untuk meminta kepada Damkar dan BPBD untuk memfasilitasi alat-alat yang bagus dalam penanganan Karhutla.
Bersama ketua sementara Khairul Umam dan anggota DPRD lainnya berkomitmen penuh untuk menindaklanjuti tuntutan dari adik-adik mahasiswa, setelah ini akan direncanakan untuk melakukan pertemuan lanjutan dengan perwakilan dari mahasiswa untuk mendengarkan secara langsung tuntutannya berikut saran dan masukan tentang penanganan dan pencegahan terkait Karhutla dan abrasi dalam forum rapat di DPRD.
Anggota DPRD yang hadir saat itu yaitu Sanusi dari fraksi PKS, Ruby Handoko dari fraksi Golkar, Rahmah Yenny dari fraksi Golkar, dan Asmara dari fraksi Golkar. (rul/hms).